Lapas Kelas 1 Tangerang Kebakaran
Fakta Lapas Kelas 1 Tangerang yang Terbakar, Bangunan Tua, Tak Punya Hydrant dan Minim Alat Pemadam
Lapas Kelas 1 Tangerang disebut bangunan tua, tak punya hydrant dan minim alat pemadam kebakaran
TRIBUNSUMSEL.COM - Menelusuri fakta Lapas Kelas 1 Tangerang yang terjadi kebakaran hebat pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Agus Toyib membeberkan fakta terkait Lapas Kelas 1 Tangerang tersebut.
Ia menyebutkan jika Lapas Tangerang minim alat pemadam kebakaran.
Lapas Tangerang bahkan tidak punya hydrant dan hanya punya beberapa alat pemadam kebakaran.
"Ini jadi bahan evaluasi kami. Memang bangunan ini sudah tua sejak 1972. Tadi kami dengan walikota Tangerang sudah berkoordinasi untuk menyediakan lebih banyak alat pemadam dan hydrant," katanya, dikutip dari Kompastv, Rabu (8/9/2021).
Agus menyatakan, 1 dari 41 korban tewas adalah napi kasus terorisme di Poso.
Sedangkan sebagian besar korban tewas dan korban luka adalah kasus narkoba.
Karena 70 persen penghuni blok C adalah napi kasus narkoba.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Pastikan Seluruh Korban Tewas Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang Adalah Napi

"Saat kebakaran petugas sudah mencoba menyelamatkan para napi dengan membuka kunci pintu ruang napi. Namun pintu berhasil dibuka saat api sudah membesar dan tidak bisa semua napi keluar disaat bersamaan," kata Agus.
Saat ini, napi yang selamat dari kebakaran dipindahkan ke blok lain.
Agus bercerita, aktivitas napi sebelum kebakaran terjadi normal seperti biasa hingga kebakaran terjadi yang diduga akibat korsleting listrik.
Baca juga: Rincian Korban Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, 41 Orang Tewas
Dalam keadaan normal, pintu sel baru akan dibuka pada pukul 07.00 WIB.
"Petugas yang berjaga saat itu memang hanya beberapa orang," ujar Agus.
Total penghuni Lapas Tangerang saat kebakaran terjadi adalah 2028. Kebakaran terjadi pada 01.45 WIB dan baru berhasil dipadamkan 03.00 WIB.

Hubungan arus pendek
Kapolda Metro Jaya M Irjen Pol Fadil Imran menungkapkan setelah melihat TKP, berdasarkan pengamatan awal kebakaran terjadi karena hubungan pendek arus listrik.
"Tadi saya sudah lihat di TKP, berdasarkan pengamatan awal patut diduga terjadi hubungan pendek arus listrik, nanti kita akan dalami lagi (penyebabnya)," kata Fadil.
Dikabarkan setidaknya 41 napi yang tewas, 8 warga binaan luka berat dan 31 orang luka ringan.
Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya kobaran api di terjadi di Blok C yang merupakan hunian narapidana kasus narkoba.
Baca berita lainnya di Google News