Bocah di Gowa jadi Tumbal
Mata Dilukai untuk Tumbal, Kondisi Terkini Bocah di Gowa Pasca-Operasi, Ini Penjelasan Dokter
Mata bocah yang dilukai orang tuanya kini sudah membaik pasca-operasi mata. Dokter sebut bisa normal kembali
Sejuah ini, pihak kepolisian dari Polres Gowa telah menetapkan empat orang tersangka.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Gowa, AKP Boby Rachman membenarkan hal tersebut
Mereka ialah Hasniati (43) Taufiq (47), adalah kedua orangtua korban. Dan Udin Sauddin (44) merupakan paman, dan Barrisi (70) kakek korban.
Penetapan status pelaku menjadi tersangka setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan serta gelar perkara.
Kasus ini juga ditangani bersama dengan unit penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa.
"Perkaranya sudah ditangani oleh Unit PPA Polres Gowa dan penyidik sudah mengamankan empat orang terduga pelaku, terdiri dari ibu, bapak, paman dan kakek korban," kata Kasat Reskrim Polres Gowa Boby Rachman.
Dia menyebut kedua orangtua korban masih diobservasi di Rumah Sakit Dadi Makassar. Sebab, polisi menduga keduanya mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Update Mata Bocah Dilukai Keluarga untuk Tumbal, 40 Orang Diduga Terlibat Isu Pesugihan di Gowa
Baca juga: Gelar Ritual Gandakan Uang di Kamar Perempuan, Dukun Palsu Bawa Kabur Uang Rp 555 Juta
Sedangkan, kedua pelaku lainya yakni paman dan kakek korban telah diamankan di Polres Gowa.
Polisi juga sementara menyelidiki terkait pesugihan yang dilakukan para pelaku.
Melibatkan 40 Warga
Polisi menduga praktik pesugihan di Lembang Panai, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tidak hanya melibatkan keluarga anak enam tahun yang coba dikorbankan matanya.
Ada dugaan puluhan orang terlibat dalam kegiatan perdukunan ini.
"Mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, Senin (6/9/2021).
Kapolres Gowa AKBP Tri Goffaruddin menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan terkait kejadian ini.
Tri berharap, dengan terlibatnya perwakilan dari Kementerian Agama peristiwa serupa tidak lagi terulang.
Baca berita lainnya di Google News