SMPN 1 Tanjung Batu OI Putuskan Undur Pembelajaran Tatap Muka

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk SMP sederajat di Ogan Ilir, sejatinya dimulai hari ini. 

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA
Perwakilan Dinkes Ogan Ilir mengecek protokol kesehatan di SMPN 1 Tanjung Batu jelang PTM terbatas. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk SMP sederajat di Ogan Ilir, sejatinya dimulai hari ini. 

Namun, sejumlah sekolah memilih untuk mengundur jadwal PTM terbatas dengan alasan protokol kesehatan. 

Seperti yang dilakukan SMPN 1 Tanjung Batu, yang memilih mengundur pelaksanaan PTM terbatas yang dijadwalkan mulai tanggal 31 Agustus. 

"Untuk menghindari mobilitas, kerumunan siswa antarsekolah, kami menjadwalkan PTM terbatas mulai besok," kata Kepala SMPN 1 Tanjung Batu, Latifawati, Selasa (31/8/2021). 

Wanita yang biasa dipanggil Latifa ini menjelaskan, lokasi SMPN 1 Tanjung Batu berdekatan dengan SMP maupun sekolah sederajat lainnya. 

"Ada beberapa sekolah swasta, SMP dan Mts yang berdekatan lokasinya dengan SMPN 1 Tanjung Batu. Jadi ketika jam masuk dan pulang, kerap terjadi mobilitas siswa yang dikhawatirkan menimbulkan kerumunan," jelas Latifa. 

Apa yang dilakukan SMPN 1 Tanjung Batu, sesuai instruksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ogan Ilir mengenai penyesuaian jam antarsekolah yang lokasinya berdekatan. 

Namun yang agak berbeda, jika Disdikbud meminta pihak sekolah mengatur jam masuk antarsekolah di hari yang sama, SMPN 1 Tanjung Batu mengundur jadwal PTM terbatas. 

"Perihal jadwal PTM terbatas ini sudah kami koordinasikan dengan sekolah lain yang lokasinya dekat kami. Ada SMP swasta yang mulai PTM hari ini, namun kami besok," terang Latifa. 

Wanita berkacamata ini mengatakan, siswa SMPN 1 Tanjung Batu mengikuti pelajaran mulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00.

Selama dua jam pelajaran, akan ada lima mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. 

"Saya sudah koordinasi dengan guru-guru, dua jam lima pelajaran ini cukup. Begitu selesai belajar, anak-anak tidak perlu kumpul-kumpul dan ngobrol tidak jelas. Langsung pulang," tegas Latifa. 

Adapun kapasitas kelas, kata Latifa, dikurangi 50 persen sesuai arahan Pemkab Ogan Ilir melalui Disdikbud. 

"Kapasitas setiap kelas mulai 30 hingga 33 orang. Artinya selama PTM terbatas ini hanya 15 siswa per kelas," jelasnya. 

Selain mengantisipasi kerumunan siswa antarsekolah, SMPN 1 Tanjung Batu hari ini memantapkan persiapan belajar dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved