Gubernur Sumsel : Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah dan Kuliah Boleh Dibuka
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengizinkan sekolah dan tempat kuliah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengizinkan sekolah dan tempat kuliah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Secara umum di Sumsel, untuk sekolah dan perguruan tinggi kita himbau untuk dibuka secara tatap muka," kata Gubernur Sumsel Herman Deru usai meninjau PTM di SMK Negeri 2 Palembang, Senin (30/8/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, artinya sekolah dan tempat kuliah dihimbau untuk mempersiapkan PTM. Kalau sudah siap jalan, kalau belum ya jangan.
"Kita observasi, observasinya langsung praktik di lapangan. Kalaupun dari kesiapan infrastruktur sudah cukup maka kita yakini untuk sekolah dan tempat kuliah bisa dibuka," katanya.
Deru mengingatkan, bahwa PTM sudah dibuka, bukan berarti Covid-19 sudah tidak ada. Maka harus tetap berhati-hati, sebab setiap terjadi fluktuasi akan dievaluasi.
"Kalau terjadi penurunan kasus berarti lanjut, atau kalau sebaliknya tentu akan ada kebijakan baru lagi baik nasional maupun provinsi," ungkap Daru.
Menurut Deru, diharapkan PTM ini
memang datang dari minat siswa itu sendiri, jadi ini kan timbulnya bukan karena semata-mata diperintah oleh pusat tapi secara menyeluruh.
"Komite sudah kita undang semua, dewan pendidikana dan ini formulanya kita terapkan dalam observasi di lapangan. Langsung kita praktikkan di lapangan," katanya.
Menurutnya, mudah-mudahan tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan, karena sempat satu tahun lebih harus belajar secara daring, sehingga praktik terabaikan.
"Ingat ini semua harus atas persetujuan orang tua, itu penting," tegasnya.
Saat meninjau di SMK Negeri 2 Palembang, Deru menyempatkan diri untuk ikut belajar sejenak. Dipandu dengan guru yang sedang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Lesty, yang mengajarkan Bahasa Indonesia tentang observasi.
Deru pun menyampaikan di depan siswa kelas satu SMK Negeri 2 Palembang, bahwa observasi itu secara umum merupakan penelitian secara langsung ke objek. Maka sebaiknya para siswa bisa menjadikan hasil observasinya sebagai sebuah keputusan hasil observasi.
"Sebelum melakukan observasi ke lapangan, perlu juga dilakukan pendalaman materi terlebih dahulu. Supaya saat terjun ke lapangan hasilnya jadi lebih baik," pesannya.