Sentral Pempek 26 Ilir Palembang, Rp 1000 Bisa Makan Pempek

Kalau mendengar Kota Palembang, pasti yang teringat pempek. Iya pempek merupakan makanan khas Palembang. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
LINDA TRISNAWATI/TRIBUNSUMSEL.COM
Kampung Pempek yang ada di Jalan Mujahiddin 26 Ilir Palembang, Selasa (24/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kalau mendengar Kota Palembang, pasti yang teringat pempek. Iya pempek merupakan makanan khas Palembang. 

Pempek atau empek-empek merupakan makanan dengan bahan dasar terbuat dari daging ikan, yang digiling lembut dan dicampur tepung sagu. Ada juga yang ditambahkan telur dan bahan lainnya.

Salah satu sentral pempek yang ada di Kota Palembang yaitu Disentral Kampung Pempek yang ada di Jalan Mujahiddin 26 Ilir Palembang. 

Di sepanjang Jalan Mujahiddin 26 Ilir Palembang ini berjejeran kedai-kedai yang menjual pempek. Bahkan harga pempek yang dijual cukup terjangkau, hanya Rp 1000 untuk satu pempeknya. 

Hesty yang merupakan Owner Pempek Hesty mengatakan, bahwa ia sudah berjualan pempek di Kampung Pempek yang ada di 26 Ilir ini sejak tahun 1995. Buka dari pukul 5.30 WIB hingga 21.00 WIB

"Ini usaha sejak 1995. Dulu saya jualnnya satu pempek hanya Rp 200 per satunya. Kalau sekarang Rp 1000 satunya," kata Hesty saat diwawancarai di Kedai Pempek Hesty di Kampung Pempek, Selasa (24/8/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa untuk yang membeli pempek cukup ramai, bahkan untuk oleh-oleh ada yang sampai dibawa ke Semarang, Solo, Brunei, Taiwan, Singapura dan lain-lain. 

"Untuk bahan pempek ini ikan dan sagu, ikannya bisa ikan gabus, tengiri dan lain-lain. Tergantung lagi musim ikan apa. Pempek ini beragam ada pempek adaan, pempek tolor, pempek keriting, pempek kapal selam dan lain-lain," katanya.

Sementara itu Reza salah satu pembeli mengatakan, bahwa ia suka makan pempek karena rasanya enak. 

"Pempek di Kampung Pempek yang ada 26 Ilir ini enak dan harganya terjangkau," katanya

Sebagai informasi, Pempek ini pun juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2014. Lalu sedang proses untuk menjadi warisan dunia UNESCO.

Pempek yang sebelumnya dikenal dengan nama kelesan yang berarti ditekan-tekan berdasarkan pembuatannya menggunakan pirikan atau mangkok yang tengahnya berlobang-lobang. 

Selain itu, dahulu pempek dibuat perempuan-perempuan Suku Palembang hanya untuk makanan rumahan, barulah komersialisasi dimulai oleh orang Tionghoa sekitar tahun 1916.
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved