Berita Ogan Ilir
Mengenal Kapolsek Indralaya Iptu Herman Romlie, Dua Kali Gerebek Kampung Narkoba Tangga Buntung
Kapolsek Indralaya Iptu Herman Romlie memiliki sejumlah prestasi di antaranya dua kali ikut menggrebek Kampung Narkoba Tangga Buntung.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Saat TribunSumsel.com mewawancarainya Senin (23/8/2021) kemarin, Iptu Herman Romlie tepat menginjak usia 46 tahun.
Pria kelahiran Martapura, OKU Timur (dulu OKU), pada 23 Agustus 1975 ini resmi menjabat Kapolsek Indralaya sejak 18 Agustus lalu.
Penunjukan jabatan Herman berdasarkan Surat Telegram Kapolda Sumatera Selatan Nomor : Kep/978/VII/2021, tertanggal 5 Agustus 2021 dan dilaksanakan melalui Surat Perintah Kapolres Ogan Ilir Nomor : Sprin/976/VIII/2021 tertanggal 16 Agustus 2021.
Kepada TribunSumsel.com, Herman berbagi sekelumit cerita perjalanan ia menjadi anggota Polri.
Sejak kecil, Herman mengaku termotivasi mengenakan seragam Korps Bhayangkara karena sang ayah merupakan seorang polisi.
"Gambaran cita-cita jadi polisi sudah ada sejak kecil karena ayah saya polisi," kata Herman saat dibincangi di Mapolsek Indralaya, Senin (23/8/2021) lalu.
Melihat cara orang tua berpakaian, bekerja dan bertugas dengan senjata api di pinggang, Herman mengaku kagum.
Bahkan tak jarang ia ikut kegiatan orang tua di lapangan.
"Kami dulu tinggal di asrama dekat kantor polisi. Begitu dapat kabar ada peristiwa, saya ikut naik mobil patroli ke TKP," kenang Herman.
Lingkungan kerja polisi inilah yang terus menemani masa kecil Herman.
Di saat orang tua pindah tugas, Herman kecil turut merasakan dampaknya karena harus pindah sekolah.
"Waktu SD saja saya tiga kali pindah sekolah karena harus pindah asrama ikut orang tua. Jadi pindah sekolah bukan karena bandel," ujarnya seraya tertawa.
Untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi, setelah lulus SMA, Herman mendaftar ke Akabri.
Namun ketika itu keberuntungan belum berpihak padanya karena ia dinyatakan tidak lulus.
Di tahun berikutnya, Herman masuk Seba PK Polri, lulus tahun 1996 dan pertama kali ditugaskan di Poltabes Palembang.
Karena dedikasi dan kinerja yang baik selama bertugas, Herman mendapatkan penghargaan berupa Bintang Setya Lencana di tahun 2004.
"Hingga sekarang sudah 25 tahun saya bertugas di institusi Polri," ucap Herman.
Di tahun 2013, Herman menyelesaikan pendidikan Secapa di Sukabumi, Jawa Barat.
Berbagai posisi dan jabatan struktural Polri pernah diduduki Herman.
Ia pernah menjabat Kanit Lantas Polsek IB II, Kanit Lantas Polsek Ilir Timur II, Kanit Reskrim Polsek Kalidoni dan bahkan pernah menjabat Ps Kapolsek Kalidoni.
Di Polresta Palembang, Herman pernah menjabat Ps Wakasat Lantas, Kanit Turjawali dan Kanit Regident Satlantas.
Jabatan terakhir sebelum menjadi pucuk pimpinan Polsek Indralaya, yakni sebagai Kanit 1 Satnarkoba Polrestabes Palembang.
Saat bertugas di Unit Narkoba, Herman dua kali turut serta dalam penggerebekan kampung narkoba di Tangga Buntung, Palembang, pada 11 April dan 13 Juli lalu.
Satu lagi kampung narkoba yang digerebek yakni di wilayah Ilir Timur II pada 20 Juni lalu.
Penggerebekan kampung narkoba di Palembang beberapa waktu lalu, bagi Herman merupakan salah satu pengalaman yang menguji adrenalin selama bertugas di kepolisian.
"Saat penggerebekan, kami dilempari petasan oleh warga kampung tersebut. Namun petugas sudah siap dengan memakai APD (alat pelindung diri) sehingga selamat dan dapat meringkus para tersangka beserta barang bukti," ungkap Herman.
Sebagai seorang individu dan juga anggota Polri, Herman berprinsip untuk terus berbuat baik terhadap sesama.
"Apalagi tugas polisi melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," tegas suami dari Susi Puspita Sari dan ayah dari Cantika Nur Ayu Oktaria, Muhammad Aji Dwi Firnanda serta Nikita Kalista Salsabila ini.
Jika sedang lepas tugas, Herman meluangkan waktu untuk berolahraga seperti lari, bermain badminton dan bersepeda.
Ini dilakukannya untuk menunjang stamina dan kebugaran selama bertugas.
"Seperti sekarang saya menjabat Kapolsek Indralaya. Semua kita tahu selain Harkamtibmas, kita juga dihadapkan pada tugas penanggulangan Covid-19. Maka harus menyiapkan energi ekstra dan siaga setiap saat menjalankan tugas dengan arahan pimpinan," jelasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.