Percha Leanpuri Meninggal Dunia
Cerita Aspri Gubernur Ditelepon Almarhumah Percha Sebelum Masuk Rumah Sakit, 'Tolong Jaga Om Bupati'
Percha Leanpuri meninggal dunia, Kamis (19/8/2021). Namun kebaikan dan kenangan semasa hidupnya masih diingat jelas oleh banyak orang.
Penulis: Edo Pramadi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Hj Percha Leanpuri meninggal dunia, Kamis (19/8/2021). Namun kebaikan dan kenangan semasa hidupnya masih diingat jelas oleh banyak orang, salah satunya Brendy.
Seperti diungkap Brendy, Asisten Pribadi (Aspri) Gubernur Sumsel H Herman Deru yang saat ini diperbantukan untuk mendampingi Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah.
Ia sudah mengenal almarhumah sejak lima tahun lalu dan banyak hal yang sudah mereka lalui bersama.
"Menangis saya kalau ingat-ingat kenangan itu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Beliau sangat baik," ucap Brendy dengan nada pelan.
Aspri gubernur ini menuturkan, sebelum Percha masuk Rumah Sakit (RS), dirinya sempat ditelepon oleh almarhumah.
Ia tidak menyangka bahwa itu merupakan hari terakhir kalinya bisa mendengar suara putri sulung gubernur tersebut.
Almarhumah menelepon pada Sabtu (7/8/2021), persis satu hari sebelum ia masuk rumah sakit.
"Saya tidak kuat lagi, tolong jaga Om Bupati. Itu Om kesayangan saya. Kalau ada salah-salah saya mohon maaf," ucap Brendy mengulangi kata-kata almarhumah Percha saat itu.
Bupati OKU Timur H Lanosin (Enos) merupakan paman dari almarhumah Percha.
"Saya akan menepati janji untuk terus mengawal Pak Bupati," kata pria usia 26 tahun ini.
Selanjutnya, ia menceritakan momen terakhir kali bertemu tatap muka dengan almarhumah pada satu bulan yang lalu.
Saat itu pelantikan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten OKU Timur, sedangkan posisi almarhumah sedang hamil besar.
"Sebegitu banget saya disambut Om Bupati, terasa dekat dengan kampung halaman," ujar Brendy mengulangi ucapan almarhumah waktu itu.
Setelah itu, pria dengan postur sedikit gempal itu juga sempat menemani almarhumah untuk sosialisasi empat pilar.
"Satu minggu, saya temani dia," ucapnya.
Diungkapkan Aspri gubernur ini, almarhumah merupakan orang yang berjasa besar terhadap perjalanan karirnya.
"Saya ini ibaratnya cuma besi bekas tidak ada arti, lalu diambil beliau (Percha) ditempa, diasah hingga sekarang bisa dijadikan apapun itu jadi pisau, motor, sepeda. Saya bisa jadi seperti ini karena beliau," ucapnya.
Selain itu, kata Brendy, kedekatan yang terbangun antara dirinya dan Percha lebih dari sekedar pimpinan dan bawahan.
"Bagi saya beliau itu seperti guru politik, sahabat, panutan dan mentor saya dalam perjuangan. Saya kira belum ada tokoh pemuda di Sumsel seperti beliau," tutupnya.
Percha Leanpuri, anak Gubernur Sumsel Herman Deru meninggal dunia, Kamis (19/8/2021) pukul 17.45 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hoesin Palembang.
Sebelum wafat, Percha diketahui tengah mengandung sepasang anak kembar sebelum meninggal. Dia pun menjalani persalinan dengan operasi caesar pada 16 Agustus lalu.
Jenazah almarhumah Percha Leanpuri anak Gubenur Sumsel Herman Deru dan Hj Febrita Lustia sudah dimakamkan di pemakaman keluarga Herman Deru yang lokasinya tak jauh dari TPU Gandus Hills, Jalan Sungailacak, Kecamatan Gandus, Palembang, Jumat (20/8/2021).
Kepergian Percha Leanpuri meninggalkan duka dan luka yang mendalam bagi keluarga, teman, dan orang sekitarnya. Ia meninggalkan seorang suami dan tiga anak. Suaminya Syamsudin Isaac Suryamanggala. Anak-anak mendiang, putra sulung bernama M Mandala Sultan Persya akrab disapa Danis serta sepasang putra-putri kembar.
Herman Deru: 35 Tahun 55 Hari Allah Titipkan Percha
Sebelumnya, suasana penuh haru mengiringi kepergian Percha Leanpuri untuk menghadap sang khalik.
Herman Deru selaku ayah kandung ikhlas melepas kepergian Percha untuk selama-lamanya.
Percha Leanpuri dimakamkan di pemakaman keluarga di Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Jumat (20/8/2021) pagi.
Banyak pelayat yang hadir untuk mengantarkan terakhir kalinya, anak Gubernur Sumsel, Herman Deru ke tempat peristirahatannya terakhir.
Suasana duka begitu terasa terlihat dari para pelayat yang hadir.
Mereka begitu merasakan kehilangan politisi muda asal Sumsel tersebut. Bahkan saat Herman Deru, menyampaikan kata sambutan mewakili keluarga saat melepas Percha, suasana mendadak hening.
Semua orang diam di pusa wanita berusia 35 tahun tersebut sambil mendengarkan Herman Deru menyampaikan sambutannya.
Suara orang nomor satu di Sumsel ini serak, matanya berkaca-kaca saat melepas sang putri tercinta.
"35 tahun 55 hari Allah titipkan dia (Percha) pada kami," kata Deru mengawali sambutannya.
Percha dititipkan Allah kepada dirinya tanpa cacat, dan begitu sempurna di mata kami.
"Tidak ada penyesalan dari kami, Percha dipanggil. Tapi jujur kami merasakan terlalu cepat. Namun kami ikhlas," kata Deru.
Ia berharap sang anak mendapat tempat terbaik di sisi Allah.

Tidak lupa Deru memohon maaf kepada para sahabat, rekan Percha jika anaknya itu pernah melakukan salah, untuk mohon dimaafkan.
"Jika ada kesalahan yang dilakukan anak kami, kami akan bertanggung jawab. Sampaikan kepada kami jika ada yang belum diikhlaskan," kata Deru.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesahatan dari RSMH, RS Siti Fatimah dan Tim Harapan Kita, sejak tanggal 3 Agustus 2021 membantu perawatan Percha.
"Kami ucapkan terima kasih. Hanya allah lah yang dapat membalasnya," kata dia.
Deru memohon doa kepada para pelayat yang hadir, untuk mendoakan Percha.
Karena dia (Percha) meninggalkan suami dan tiga anak.
"Mudah-mudahan anak-anak bisa mengantikan sifat baik ibunya," kata dia.
"Percha kami semua sayang kamu. maafkan papa, nak, terima kasih," tutup Deru.
Baca berita lainnya langsung dari google news.