Berita Nasional

Menguak Fakta Gunung Lawu Bertopi Kamis Pagi, BMKG Sebut Berbahaya untuk Penerbangan dan Pendaki

Fenomena awan bertopi di Gunung Lawu terjadi pada Kamis (12/8/2021) pagi. Berikut penjelasan BMKG

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM/SUKOCO
Ilustrasi: Fenomena Gunung Lawu bertopi awan kembali terjadi pada Kamis pagi. Sejak pukul 05:00 WIB warga Magetan dan sekitarnya bisa melihat pemandangan yang indah saat awan berbentuk topi menaungu Puncak Gunung Lawu. 

Koordinator Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Sunardi menyampaikan sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan pembukaan jalur pendakian.

"Belum ada instruksi mau buka kapan, saat ini masih tutup. Makanya susah saat Suro itu, banyak yang tanya khususnya yang mau ziarah ke Hargo Dalem. Pendaki ritual," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Jumat (6/8/2021).

Ketiga jalur pendakian itu, diantaranya Jalur Candi Cetho, Cemoro Kandang dan Tambak.

Namun, mayoritas para pendaki ritual melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Kandang.

Walaupun jatuhnya malam 1 suro berada di luar perpanjangan PPKM Level 4 pada 9 Agustus 2021, pihaknya juga tak bisa memastikan pembukaan jalur itu.

"Ya belum berani, buka atau tutupnya (setelah 9 Agustus 2021)," ujarnya.

Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19 pada tahun lalu 2020, masih banyak pendaki ritual yang melakukan aktivitas pendakian pada malam 1 Suro.

"Masih ada, biasanya lewat jalur tikus. Tahun lalu ada," ujarnya.

Terkait itu, pihaknya mengaku dan untuk antisipasi tindakan gal serupa pihaknya menunggu instruksi dari Pemerintah.

Dan memastikan saat ini petugas basecamp tidak akan melayani registrasi pendakian ke Gunung Lawu selama masih belum diperbolehkan beroperasi. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penjelasan BMKG Soal Fenomena Gunung Lawu Bertopi, Ternyata Berbahaya untuk Penerbangan dan Pendaki

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved