Berita Pendidikan

Perjuangan Juru Parkir Banting Tulang hingga Jual Alat Tangkap Ikan Bayar UKT, Anaknya Lulus IPK 4,0

Anak juru parkir lulusan terbaik UHO dengan IP 4,0. Ayahnya beralih profesi hingga pernah jual alat tangkap ikan

Editor: Weni Wahyuny
(Muh Ridwan Kadir/TribunnewsSultra.com)
Wa Ode Sitti Murnia Sari wisudawan terbaik IPK 4.0. Ada kisah perjuangan sang ayah di baliknya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah perjuangan orang tua kuliahkan anak dengan kondisi serba kekurangan.

Perjuangan ini dirasakan oleh La Ode Rening, ayah Wa Ode Sitti Murnia Sari.

Rening merupakan juru parkir di Kendari.

Namun perjuangannya menguliahkan anak berbuah hasil.

Sang anak berhasil menyabet predikat Cumlaude IPK 4,0 di Universitas Halu Oleo (UHO) periode April-Juli 2021 yang digelar, Kamis (5/8/2021).

Tak mudah bagi Sitti berkuliah hingga menjadi lulusan terbaik karena kondisi ekonomi keluarga.

Bahkan ayahnya sempat berganti-ganti profesi banting tulang untuk biaya kuliah Sitti.

Namun karena mimpi, memiliki tekad dan kerja keras sehingga bisa menjadi wisudawati terbaik UHO.

"Saat menduduki bangku kuliah saya mempunyai tekad, kerja keras menjadi kunci yang harus ditanamkan selalu dalam setiap proses, disiplin waktu dalam setiap pekerjaan," ujarnya

Ia menceritakan menjadi wisudawati terbaik merupakan mimpi yang telah ia bangun sebelum menginjak bangku kuliah.

Ia pun tak lupa juga berterima kasih kepada kedua orangtuanya yang telah mendoakan dan membiayai kuliahnya.

Baca juga: Kisah Bapak Pilih Dorong Motor Dibanding Beli Bensin Viral, Ada Uang Rp11 Ribu untuk Beli Makan

Wa Ode Sitti Murnia Sari wisudawan terbaik IPK 4.0
Wa Ode Sitti Murnia Sari wisudawan terbaik IPK 4.0 ((Muh Ridwan Kadir/TribunnewsSultra.com))

Perjuangan orang tua harus beralih profesi demi biaya

La Ode Rening, yang merupakan ayah Wa Ode Sitti Murnia Sari harus banting tulang bahkan harus beralih profesi dari nelayan menjadi kuli bangunan hingga menjadi tukang parkir di salah satu swalayan di Kendari agar anaknya bisa tetap berkuliah.

La Ode Rening bercerita, ketika Wa Ode Sitti Murnia masih duduk menjalani kuliah semester 5, keluarga tak punya biaya untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) di UHO.

Tak pikir panjang, ia menjual alat tangkap ikan kepada rekannya sesama nelayan untuk membayar UKT itu.

Baca juga: Kisah Bapak Pilih Dorong Motor Dibanding Beli Bensin Viral, Ada Uang Rp11 Ribu untuk Beli Makan

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved