Berita Palembang

Viral Puskesmas Tutup Tolak Pasien Covid, Ini Penjelasan Lengkap Puskesmas Sosial

Puskesmas Sosial memberikan penjelasan terkait viralnya video salah satu Puskesmas yang ada di Kota Palembang yang tutup karena ingin melayat.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa saat meninjau Puskesmas Sosial yang sempat viral, Sabtu (31/7/2021). Pihak Puskesmas Sosial pun menyampaikan penjelasannya terkait Puskesmas yang sempat tutup 1,5 jam karena petugas melayat. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Kemarin, warga Palembang dihebohkan dengan viralnya video salah satu Puskesmas yang ada di Kota Palembang yang tutup karena ingin melayat.

Bahkan saat kejadian, video viral tersebut seorang warga yang diduga terpapar covid-19 dan ingin meminta bantuan dari pihak Puskesmas namun ditolak.

Penolakan lantaran pihak Puskesmas Sosial hendak menghadiri pemakaman suami dari kepala Puskesmas Sosial. Hal itu terlihat setelah Puskesmas Sosial memberikan pengumuman yang dicantumkan dalam kertas informasi yang ditempelkan pada pintu pagar puskesmas yang tertutup rapat.

Dalam pengumuman itu tertulis, "Innalillahi wainaillahirojiun telah meninggal dunia dr Didik Purwosaputro SPog yang merupakan suami dr Meriance Mkes, Kepala Puskesmas Sosial. Pada hari ini Jumat 30 Juli 2021 ditutup sementara mulai pukul 09.30 WIB s/d 11.00 WIB dikarenakan hendak menghadiri pemakaman di Kebun Bunga. Terima Kasih".

Restia, Kepala Tata Usaha Puskesmas Sosial saat ditemui meminta maaf atas kejadian yang membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat.

Ia pun mencerita kronologis kejadian yang sebenarnya. Restia mengatakan ketika malam ia, ia menerima kabar bahwa suami dari atasannya meninggal dunia yang tersebar di grup WA tempat ia kerja.

"Semalam kami dapat kabar dan tentunya kami bersedih tapi kami tetap membuka Puskesmas seperti biasa," ujarnya, Sabtu (31/7/2021).

Ia mengatakan ketika itu, layanan puskesmas telah dibuka seperti biasa mulai pukul 07.30 wib. Dan saat ini warga sudah mulai berdatangan untuk mendapatkan layanan di Puskesmas.

"Pagi itu kita buka seperti biasa. Kita layani baik dari vaksin hingga masyarakat yang ingin berobat ke Poli yang ada di Puskesmas ini," ujarnya.

Karena dalam keadaan berduka, dan para pekerja lainnya ingin memberikan suport maka keinginan untuk datang ke pemakaman pun timbul.

"Temen-temen pengen datang tapi kami pergi ini gak sekaligus mba bertahap, ada yang duluan dan ada yang menyusul tapi sebenarnya semua pelayanan kami layani orang yang datang," jelas dia.

Lalu, kata dia dengan maksud hati agar masyarakat tahu dan tak bertanya kenapa sepi maka pihaknya membuat pengumuman yang ditempel di pintu pagar Puskesmas.

"Maksud kami baik agar masyarakat itu tidak bertanya kenapa sepi. Dan kami tempel itu sebelum jam 9.30 namun saat itu pelayanan masih berjalan sampai pukul 11.00. Ketika itu kita melayani 22 orang yang vaksin, 22 orang yang berobat ke Puskemas, ada yang ke Poli 10 orang, lansia 8 ke TB dan KIA 2 orang," jelas dia.

Bahkan, ia pun pergi sekitar pukul 11.00 ke pemakaman dan puskesmas tidak dalam keadaan kosong melainkan ada tiga orang yang stand by.

"Nah, saat pasien yang diduga positif datang itu sudah pukul 11.00 lewat dan layanan sudah tutup saat orang itu datang," jelas dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved