Kebakaran di Desa Ibul Besar 3

Cerita Iriani, Korban Kebakaran di Desa Ibul Besar III Ogan Ilir, Minta Dibangunkan Rumah

Korban kebakaran di desa Ibul Besar III Kabupaten Ogan Ilir meminta pemerintah dapat membangunkan rumah kembali pasca hangus terbakar.

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran besar yang menghanguskan 22 rumah yang terjadi di desa Ibul Besar III Kabupaten Ogan Ilir membawa duka yang mendalam bagi para korbannya.

Sri Iriani (64)  korban kebakaran dan diduga sumber apo berasal dari rumahnya ini berharap pemerintah membangun kembali rumah untuk mereka para korban kebakaran.

“Saya tinggal di tanah ini sudah 6 tahun. Saya berharap pemerintah membangun rumah kami kembali. Dan pengen tinggal di sinilah,” ujarnya.

Setelah kejadian kebakaran, Iriani yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga ini tinggal sementara dengan anak kandungnya di Indralaya.

Informasi yang dihimpun,  pada saat kejadian, Iriani mengatakan kalau dia lagi di luar rumah.

“Pas saya pulang ke rumah mau salat ashar tiba tiba ada asap yang berasal dari rumah saya. Waktu itu saya lagi kasih cucu makan,” beber Iriani, Minggu (11/7/2021) saat ditemui Tribun di tenda darurat.

Iriani mengatakan api yang berasal dari rumahnya menyambar hordeng dan tiba tiba api langsung membesar.

“Jadi ibu minta tolong, teriak agar dibantu tetangga. Kemudian ditolonglah sama tetangga, disiram pakai air tapi api bukan malah padam namun tambah membesar,” katanya.

Ibu paruh baya ini tinggal berdua dengan anaknya, saat itu anaknya yang bernama Yosa sedang bekerja di pasar 16 Ilir.

“Waktu itu anak lagi kerja. Pas kebakaran terjadi saya mau ambil ponsel, berniat akan menelpon anak saya tapi tidak sempat diambil karena api semakin besar,” ujarnya.

Timbulnya kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik dari rumah Sri Iriani.

Kepala desa Ibul Besar III Kabupaten Ogan Ilir, Pitersak mengatakan kebakaran besar di desa yang dia pimpin ini terjadi karena hubungan arus pendek listrik.

“Api berasal dari rumah ibu Sri Iriani. Rumahnya ini di tengah yang ada beton sedikit. Diduga api ini berasal hubungan arus pendek listrik,” beber Pitersak.

Pitersak mengatakan akibat kebakaran ini sebanyak 22 rumah hangus terbakar yang menjadi korban sebanyak 28 KK (kartu keluarga), 99 jiwa (orang) dengan total kerugian sekitar Rp400 juta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved