Ambulan Dirampok

Ambulans Pulang Mengantar Pasien Covid-19 Dibegal di Rejang Lebong, Polisi Buru 7 Pelaku

Pelaku begal yang berjumlah tujuh orang merampas barang berharga milik sopir ambulans dan perawat. Pelaku juga membawa alat-alat kesehatan

Editor: Wawan Perdana
Dok Humas Polda Bengkulu
Ambulans yang pulang dari mengantar pasien Covid-19 pakai ambulans, menjadi korban begal di Kepala Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BENGKULU-Petugas medis yang yang baru saja mengantar pasien Covid-19 pakai ambulans, menjadi korban begal di Kepala Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (3/7/2021), sekitar pukul 01.20 WIB.

Pelaku begal yang berjumlah tujuh orang merampas barang berharga milik sopir ambulans dan perawat. Pelaku juga membawa alat-alat kesehatan yang ada di dalam ambulans itu.

Polisi saat ini telah mengantongi identitas dan mengejar tujuh pelaku.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Ia mengingatkan pelaku, polisi akan memberikan tindakan tegas kepada mereka.

 "Pengejaran sedang dilakukan pada tujuh pelaku begal itu," kata Sudarno, dalam rilisnya ke Kompas.com, Salasa (6/7/2021).

Baca juga: Kronologi Ambulan Covid 19 Dirampok di Lintas Curup, Pecah Ban, Pelaku Pura-pura Tawarkan Bantuan

Sementara itu, dikutip dari Antara, Kepala PSC 119 Dinkes Rejang Lebong Yudi Ardiansyah mengatakan, akibat kejadian itu kedua orang stafnya mengalami syok karena sempat diancam para pelaku dengan senjata tajam.

Ia pun berharap polisi dapat menangkap para pelaku yang melakukan aksi pembegalan tersebut.

"Kita berharap para pelakunya bisa segera ditangkap sehingga Rejang Lebong bisa aman. Pihak Polres Rejang Lebong sendiri juga sudah memberikan jaminan kepada kita, nantinya akan memberikan pengawalan kepada ambulans yang lewat kawasan itu pada malam hari," kata Ardianysah dikutip dari Antara.

Kronologi

Baru saja selesai mengantar pasien covid-19, dua petugas rumah sakit justru menjadi korban begal di dalam mobil ambulans.

Peristiwa itu terjadi di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT) Polres Rejang Lebong, IPTU Tomy Sahri SH mengatakan, kedua korban saat itu dalam perjalanan pulang dari rumah sakit AR Bunda Lubuk Linggau setelah mengantar pasien rujukan covid-19 dari RSUD Rejang Lebong, Bengkulu.

"Jadi di dalam mobilnya sudah tidak ada lagi pasien karena sudah diantarkan ke rumah sakit rujukan," ujarnya saat dikonfirmasi tribunsumsel.com, Sabtu (3/7/2021).

Dua petugas yang jadi korban dalam peristiwa itu terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Dalam perjalan pulang seusai mengantar pasien covid-19 yang dirujuk ke RS AR Bunda Lubuk Linggau, mobil ambulans yang ditumpangi keduanya tiba-tiba mengalami pecah ban.

Mengalami hal tersebut, petugas laki-laki dengan cepat keluar dari mobil dan memperbaiki ban yang pecah.

Namun tak lama kemudian, datang pelaku yang sempat berpura-pura menawari bantuan ke korban.

"Tapi ditolak oleh korban, katanya tidak usah karena ini juga mau selesai," ujarnya.

Kemudian datang lagi beberapa orang pelaku lainnya dan langsung mendekati petugas perempuan yang sedang menunggu di dalam mobil.

Tanpa banyak bicara, beberapa pria tersebut langsung menodongkan pisau dan meminta handphone serta dompet korban.

"Karena korban merasa ketakutan, jadi dia serahkan saja HP sama dompetnya," ujar dia.

Tak sampai disitu, para pelaku juga mendekat ke arah petugas pria yang berada di luar mobil.

Pengancam serupa kembali mereka lakukan dan berhasil mendapat apa yang diinginkan.

"Jadi sudah dapat harta dari yang perempuan, terus kembali ke sopir ambulans yang lagi memperbaiki ban. Dia diambil juga handphonenya," ungkap Tomy.

Dalam peristiwa itu para pelaku tidak sampai melukai korban.

Mereka langsung bergegas pergi setelah mendapat apa yang diinginkan.

"Jumlah terduga pelaku belum jelas, tapi laporan yang kami terima mereka jumlahnya lebih dari lima orang. Sementara, untuk pelaku sejauh ini masih kita lidik," ujarnya.

Tomy berujar, patroli rutin selama ini terus dilakukan di seputar kawasan kejadian.

Namun pelaku kejahatan masih terus berupaya mencari celah untuk mendapat mangsa.

"Patroli terus kita lakukan. Baik itu dari fungsi reskrim, intel, lantas, sabara, semua. Polsek-polsek juga seperti itu. Bahkan sebenarnya jam segitu (kejadian) anggota masih berpatroli. Tapi karena kepiawaian bandit ini, jadi sepertinya dia pelajari kondisi disana. Mereka memperhitungkan kapan mobil patroli lewat, setelah dirasa aman kemudian dia sebar ranjau paku supaya terjadi pecah ban baru dirampok," ujarnya.

"Tapi intinya kita dari polsek dan polres masih mengejar para pelaku," tegasnya.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved