Sekolah Tatap Muka Batal
Sekolah Tatap Muka Kembali Ditunda, Epidemiolog: Keputusan Tepat, Covid-19 Masih Belum Terkendali
Keputusan tepat, kita tahu sendiri sekarang Kota Palembang masih zona merah dan kasus Covid-19 belum terkendali
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Walikota Palembang, Harnojoyo memutuskan Pemerintah Kota Palembang sepakat bersama stakeholder terkait untuk menunda pembelajaran tatap muka di Kota Palembang 12 Juli mendatang, Senin (5/7/2021).
Dibatalkannya sekolah tatap muka itu dikarenakan melihat kondisi status kota Palembang yang masih zona merah dan meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Iche Andriyany Liberty mengaku sangat mengapresiasi langkah tegas pemerintah membatalkan sekolah tatap muka. Pembatalan ini dilakukan karena saat ini kasus Covid-19 di Indonesia khususnya Palembang masih belum terkendali.
"Ini keputusan tepat, kita tahu sendiri sekarang Kota Palembang masih zona merah dan kasus Covid-19 belum terkendali," ujarnya.
Dijelaskannya, jika sekolah tatap muka tetap dipaksakan tentu akan membahayakan para anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Iche mengaku, sekolah daring memang memiliki banyak kekurangan jika dibandingkan dengan sekolah tatap muka. Namun, ia menilai inilah solusi terbaik di tengah kondisi Pandemi yang tak kunjung reda.
"Sekolah daring memang banyak sekali kekurangan dan kelemahannya, tetapi mau bagaimana lagi tetap kesehatan serta keselamatan adalah yang utama," ungkapnya.
Baca juga: Ini Alasan Penundaan Belajar Tatap Muka Sekolah di Palembang, Kasus Covid-19 Melonjak, BOR Naik
Terkait bakal adanya vaksinasi terhadap anak-anak usia 12-17 tahun, Iche menegaskan bukan menjadi garansi bahwa sekolah tatap muka bakal digelar. Mengingat angka positivity rate, keterisian tempat tidur hingga banyak munculnya virus-virus Covid-19 varian baru.
"Indikatornya, jika positivity rate menurun dan angka kesembuhan tinggi mungkin bisa saja itu jadi pertimbangan. Vaksin tidak menjadi jaminan seseorang terhindar dari Covid-19," jelas Iche. (sp/oca)