Berita Nasional
Lima Tips Untuk Memulai Bisnis bagi Korban PHK atau Sedang Memulai Usaha Dari Sandiaga Uno
Lima Tips Untuk Memulai Bisnis bagi Korban PHK atau Sedang Memulai Usaha Dari Sandiaga Uno
TRIBUNSUMSEL.COM - Sandiaga Uno memang dikenal sebagai pengusaha yang sukses.
Hal itu sudah berlangsung sebelum Sandiaga Uno terjun ke dunia politik.
Untuk itu, iapun membagikan sejumlah tips bagi yang ingin memulai bisnis.
Sebelum terjun ke dunia politik yang akhirnya ditunjuk oleh Presiden Jokowi menduduki pos Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha sukses.
Bahkan, putra Mien Uno itu termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia berkat kesuksesannya sebagai pengusaha.
Sandiaga Uno membagikan lima kiat memulai bisnis bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau sedang berjuang memulai usaha.
“Pertama, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintai. Love what you do and do what you love,” kata Sandi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Terkait Cuitan Pernah Dirisak Saat SD, Nassar Tak Bantah atau Benarkan: Aku Bawa Happy
Baca juga: Positif Covid 19 Meningkat, Direktur RSUD OKU Timur Berharap Pengiriman Tabung Oksigen Dipercepat
Menteri Sandi yang juga pengusaha menyampaikan bahwa dirinya memulai usaha sesuai hobinya, yakni mengulik-ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.
“Menjadi salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya panjang, tetapi yang rambutnya panjang ingin rambut pendek. Orang yang alisnya tebal, ingin ditipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujar Menparekraf mencontohkan.
Kiat kedua, lanjutnya, mendapatkan modal usaha melalui berbagai jaringan yang bisa menghubungkan dengan sumber pembiayaan.
“Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik,” tutur Sandi.
Kemudian kiat ketiga adalah menjaga bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses dengan menjalankan silaturahim, memperkuat networking, atau menjadi relationship.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.
Kemudian kiat keempat adalah mengetahui waktu yang tepat untuk memulai usaha.
Menurut Sandi, saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis.