Balita Korban Penganiayaan di Palembang

Balita Korban Penganiayaan di Palembang Meninggal Dunia, Gendang Telinga Pecah dan Infeksi Tetanus

Infeksi tetanus, infeksi telinga sebelah kiri, gendang telinga yang pecah dan patah tulang di bahu yang sudah sembuh namun membuat kepala anak tersebu

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Wawan Perdana
Unsplash
Ilustrasi balita : SeorangĀ  balita di Palembang berinisil D (3 tahun), diduga korban penganiayaan, meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Seorang  balita di Palembang berinisil D (3 tahun), diduga korban penganiayaan, meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021).

Balita D yang diduga dianiaya oleh ayah sambungnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, balita D (3) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang BARI, Sabtu (3/7/2021) pada pukul 15.00.

Korban penganiayaan ini sempat menjalani perawatan intensif selama enam hari.

“Kami mendapatkan kabar dari RSUD Bari terkait balita D (3) telah meninggal dunia, dari informasi dokter spesialis anak di sana menerangkan bahwa ada infeksi tetanus, infeksi telinga sebelah kiri, gendang telinga yang pecah dan patah tulang di bahu yang sudah sembuh namun membuat kepala anak tersebut miring,” jelas Tri.

Baca juga: Polisi Sudah Datangi Rumah Orangtua Balita D, Kasus Bocah Palembang Ditemukan Lemas dan Lebam

Tri mengatakan setelah kabar tersebut, pihaknya langsung mengurus jenazah balita D, dibawa ke rumah keluarganya di daerah Gandus, Palembang.

“Pada saat kami mengantar jenazah balita D ke rumahnya, ada ibunya di rumah datang dari Jalur, Banyuasin. Kemudian kami lakukan pemakaman untuk balita D dan ibunya sudah membuat laporan di Polrestabes Palembang. Sudah kami ambil keterangan juga,” bebernya.

Ibu dari balita D menerangkan kepada tim reskrim Polrestabes Palembang bahwa ayah sambungnya diduga sudah menganiaya balita D.

“Ibunya bilang sering terjadi penyiksaan terhadap balita D. Gendang telinga balita D itu pecah karena dipukul dengan baskom. Kami juga sudah berkordinasi dengan polres Banyuasin untuk kejadian ini kami sebarkan juga agar segera menindaklanjuti,” katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved