Darurat Covid 19

Kasus Positif Covid-19 Harian Sumsel Tembus 200, Kadinkes Beri Peringatan Semua Kabupaten/Kota

Untuk menekan penyebaran Covid-19 saat ini, Pemprov Sumsel menerapkan PPKM berskala mikro, pembatasan jam malam dan ganjil genap

Editor: Wawan Perdana
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, Sumsel tidak menerapkan PPKM Darurat seperti yang dilaksanakan di Pulau Jawa.

Untuk menekan penyebaran Covid-19 saat ini, Pemprov Sumsel menerapkan PPKM berskala mikro, pembatasan jam malam dan teranyar bakal dilakukan sistem arus lalu lintas ganjil-genap di sejumlah ruas jalan.

"Upaya pemerintah daerah untuk membatasi lonjakan Covid-19 adalah dengan melakukan PPKM Mikro dan sistem ganjil-genap," ujarnya.

Menurutnya, kedua upaya tersebut sangat efektif dalam mengatasi lonjakan Covid-19 dan mencegah terjadinya kerumunan masyarakat demi memutuskan mata rantai Covid-19.

Dengan adanya pembatasan mobilisasi, Lesty meyakini bahwa dapat menekan kerumunan masyarakat.

"Kasus Covid-19 ini kan meningkat terus, jadi perlu dilakukan pembatasan mobilisasi masyarakat agar mencegah penyebaran Covid-19," jelas Lesty.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Kappa Kini Sudah Masuk ke Indonesia, Pemprov DKI Jakarta Sebut Bahayanya

Ia menambahkan, Dinkes Sumsel juga telah mewarning atau memberi peringatan kepada seluruh kabupaten/kota di Sumsel, seiring makin meningkatnya sebaran Covid-19 beberapa waktu terakhir.

Dalam dua hari ini, penambahan kasus positif harian Covid-19 di atas 200 kasus. Angka ini melonjak dari biasanya rata-rata 100 kasus per hari.

Dari data Dinkes Sumsel, Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di Sumsel untuk merawat pasien Covid-19 alami peningkatan yang cukup signifikan.

Bahkan satu rumah sakit yang keterisian tempat tidurnya mencapai 100 persen.

Menurutnya, lonjakan kasus ini didasari mobilitas masyarakat yang meningkat dan banyaknya masyarakat yang mulai mengabaikan prokes.

Sebaran virus saat ini juga diakuinya semakin cepat dikarenakan virus dengan mudah bermutasi.

"Masyarakat harus hati-hati dan benar-benar terapkan prokes. Kita berharap agar di Sumsel tidak terjadi penambahan kasus, kami sudah mewarning untuk seluruh daerah,” ungkapnya. (SP/ Odi Aria)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved