Darurat Covid 19
Ngerinya Covid-19 di Jakarta, Anies Baswedan Sebut RS Covid-19 Penuh, Lobi dan Tenda Jadi Ruang Inap
Gubernur Anies: RS Covid-19 Penuh, Lobi Kini Jadi Ruang Rawat Inap Pasien hingga Tenda Disiapkan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi hingga kini.
Sejumlah kasus barupun masih terus terjadi.
Bahkan sejumlah wilayah sudah ditetapkan sebagai zona merah.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, hampir seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota sudah penuh.
Beberapa di antaranya harus mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19 di teras atau selasar rumah sakit.
“Beberapa RS kita sudah penuh, bahkan lobinya difungsikan sebagai tempat rawat inap. Maka, kami siapkan tenda-tenda di RSUD,” ucap Anies, Jumat (25/6/2021).
Guna mengantisipasi krisis tempat tidur yang saat ini melanda, Pemprov DKI sudah menambah rumah sakit rujukan Covid-19 sejak 17 Juni lalu.
Bila sebelumnya rumah sakit rujukan Covid-19 hanya ada 103, kini jumlahnya sudah meningkat menjadi 140 RS dari total 193 rumah sakit di ibu kota.
“Dari 32 RSUD, ada 13 yang menjadi RS khusus Covid-19, seperti di RSUD Kramat Jati. Lalu, 19 RSUD lainnya 60 persen kapasitas itu disiapkan untuk Covid-19 dan 40 persen untuk penyakit lain,” ujarnya.
Melihat kasus Covid-19 yang semakin merajalela, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun mengingatkan warganya untuk taat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Bila tak ada keperluan mendesak, Anies meminta seluruh warganya mengurangi mobilitas dan tetap berada di rumah.
“Penularan Covid-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi saat kita meeting, makan bersama, kumpul dengan orang yang kita kenal juga,” kata dia.
“Itulah potensi terbesar dari ruang privat yang tak mungkin diawasi oleh pemerintah,” tambahnya.
Baca juga: Sosok Liza Putri Noviana Nakes Gugur di Wisma Atlet Gegara Covid-19, Tinggalkan 2 Anak
Baca juga: Mata Najwa Kemarin Malam, Ngerinya Situasi Covid-19 DKI Jakarta, Dr Tompi Syok Liat IGD Penuh
Ada 70 Kasus Varian Baru Covid-19 di Jakarta
Kabar menyedihkan juga disampaikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menyusul setidaknya ada 70 kasus varian baru Covid-19 di ibu kota.
Hak ini diketahui dari hasil pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) dari 987 sampel terduga mutasi virus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, mengatakan hasil pemeriksaan, pihaknya mendapatkan 70 kasus varian baru mutasi virus corona.
"Adapun rincian 70 VoC itu, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), dan 55 varian Delta (B.1616.2)," ucapnya, Jumat (25/6/2021).
Dari 70 kasus varian baru ini, sebanyak 33 kasus di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor).
Kemudian, sebanyak 19 kasus merupakan transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta.
"Selanjutnya ada 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, serta 8 kasus masih dalam verifikasi," ujarnya.
Proses verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah varian ini berasal dari luar negeri atau transmisi lokal.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil studi, varian Delta terbukti 4 kali lebih menular dibandingkan virus corona (SARS-CoV-2).
Adapun varian delta merupakan varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India.
Varian ini juga yang menyebabkan tsunami kasus Covid-19 di India beberapa bulan terakhir.
"Namun, dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat, dapat meminimalisir potensi tertular virus ini," kata Dwi dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, sebanyak 7.505 kasus konfirmasi positif Covid-19 dilaporkan di DKI Jakarta pada Kamis (14/6/2021).
Padahal, kasus Covid-19 di ibu kota dalam beberapa waktu belakangan ini terbilang fluktuatif di kisaran 3.000 hingga 5.000 kasus per hari.
"Namun, tidak hari ini. Kasus positif justru melonjak drastis mencapai 7.505 kasus dalam sehari," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Angka ini menjadi rekor baru penambahan kasus harian Covid-19 di ibu kota.
Rekor sebelumnya terjadi pada Minggu (20/6/2021) kemarin, di mana ada 5.582 warga Jakarta terpapar Covid-19 dalam sehari.
"Di samping itu, jumlah kasus aktif (pasien dirawat/isolasi) di Jakarta pada hari ini naik sejumlah 5.195 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Jakarta Timur menjadi wilayah dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak hari ini, total ada 2.310 konfirmasi positif.
Kemudian diikuti Jakarta Barat dengan 1.550 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Utara 954 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, dan Kepulauan Seribu 2 kasus.
"Sedangkan, Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus," kata Dwi.
Dengan penambahan ini, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 secara total di Jakarta sampai hari ini menembus angka 494.462 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 445.450 pasien dinyatakan sembuh dan 8.112 orang meninggal dengan tingkat kematian 1,7 persen.
Angka kematian ini masih jauh lebih baik dibandingkan rata-rata nasional sebesar 2,7 persen.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama dalam menekan penyebaran virus ini. Karwna penularan Covid-19 yang kian cepat," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gubernur Anies: RS Covid-19 Penuh, Lobi Kini Jadi Ruang Rawat Inap Pasien hingga Tenda Disiapkan.
