Harganas 2021

Harganas 2021 Tanggal Berapa? Singkatan Hari Keluarga Nasional, Ini Tema dan Sejarahnya

Karena pentingnya peran keluarga, Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 29 Juni sebagai hari keluarga nasional atau Harganas

Editor: Wawan Perdana
Tribunsumsel.com
Harganas adalah singkatan dari Hari Keluarga Nasional. Harganas diperingati setiap tanggal 29 Juni. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Harganas adalah singkatan dari Hari Keluarga Nasional. Harganas diperingati setiap tanggal 29 Juni.

Harganas tahun 2021 mengangkat tema keluarga keren cegah stunting.

Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak sejak lahir.

Oleh sebab itu, keluarga berperan penting dalam upaya pencegahan stunting.

Dari keluarga, anak akan mempelajari berbagai hal yang akan dijadikan bekal untuk masa depannya kelak.

Karena pentingnya peran keluarga, Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 29 Juni sebagai hari keluarga nasional atau Harganas.

Hari Keluarga Nasional kali pertama diperingati di Provinsi Lampung pada 1993 yang juga menjadi tuan rumah saat itu.

Baca juga: Kerja Sama Cegah Stunting di Sumsel

Apa itu stunting?

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Prof. Drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MrepSc, PhD menjelaskan, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang tidak hanya sel tulangnya saja yang terganggu tapi juga sel otaknya yang paling sensitif mengalami gangguan dan hambatan pertumbuhan.

Sel otaknya itu tidak mampu bekerja 3 sampai 4 jam, tapi setengah jam saja sudah gagal fokus.

Selain itu juga akan mengganggu organ tubuh yang paling penting dan akan mudah terserang penyakit.

Sebenarnya masalah stunting dapat dicegah melalui berbagai program intervensi sensitif maupun spesifik.

Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) pada kegiatan yang dilaksanakan secara virtual Webinar Hari Keluarga Nasional Ke-28 dengan tema Sobat Milenial, Yuks Cegah Stunting” mengatakan, dalam upaya pencegahan stunting, sasaran prioritas masih fokus pada kelompok ibu hamil dan ibu menyusui serta pada anak usia kurang dari dua tahun (baduta).

Sasaran ini dimaksud sebagai sasaran yang tepat bagi program percepatan perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Intervensi juga dilakukan mulai dari ibu hamil, bahkan pada wanita (Remaja perempuan) yang belum menikah, agar mendapat gizi yang cukup dan tidak terjadi anemia atau terkena penyakit lain, serta promosi dan KIE 1000 Hari pertama Kehidupan (HPK) pada Baduta dan Balita.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved