Berita Nasional Hari Ini

Bayi Satu Bulan Kehilangan Batang Hidung di Konawe Sultra, Ada Dugaan Malapraktik, Kata Manajemen RS

Bayi kehilangan batang hidungnya setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Konawe. Ada dugaan malapraktik

Editor: Weni Wahyuny
Unsplash
Ilustrasi. bayi kehilangan batang hidungnya setelah dirawat di rumah sakit Konawe 

Hal itu kemudian membuatnya bertanya kepada perawat, khawatir terjadi sesuatu pada hidung anaknya.

Pasalnya, ia melihat tulang lunak di bawah hidungnya itu mulai tertarik keluar.

Ia menegaskan, saat pemasangan sipet dokter anak yang menangani tidak ada di ruangan bersamanya.

Kata Pihak Rumah Sakit

Juru Bicara RSUD Konawe, dr Dyah Nilasari (kanan). Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah dugaan malapraktik.
Juru Bicara RSUD Konawe, dr Dyah Nilasari (kanan). Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah dugaan malapraktik. ((TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu))

Dilansir TribunnewsSultra.com, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah dugaan malapraktik.

Pihaknya menyebut, kondisi hidung tanpa tulang yang dialami seorang bayi MZA bulan adalah efek pemasangan alat bantu napas.

Juru Bicara RSUD Konawe, dr Dyah Nilasari, menjelaskan pertama kali mendapat keluhan keluarga pasien, Senin (7/6/2021) lalu.

"Setelah itu kami tindak lanjuti dengan coba menghubungkan keluarga dengan dokter dan perawat terkait," kata Dyah saat menggelar konferensi pers, Rabu (9/6/2021).

Saat diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Konawe, pasien dalam keadaan sesak berat.

"Untuk penanganan pertama dipasang selang oksigen yang menggunakan selang biasa itu, ternyata kondisi pasien tidak membaik," lanjut Dyah.

Keluarga pasien kemudian disarankan untuk penggunaan alat bantu napas (Sipet).

Pasalnya, jika tidak menggunakan alat bantu, kondisi pasien bisa bertambah buruk.

"Namun, kerugiannya alat ini tekanannya tinggi karena untuk mensuplai paru-paru juga otak, jadi efek sampingnya mulai ada gangguan di paru-paru, kemudian minimal luka di hidung," ujar Dyah.

Bahkan, saat di ruangan pun, dokter anak yang menangani pasien juga kembali menjelaskan mengenai efek samping tersebut.

Dyah menyebut orang tua pasien pun saat itu setuju mengenai risiko yang bakal timbul.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved