Rabies atau Penyakit Anjing Gila Adalah Apa? Ini Gejala dan Cara Pertolongan Pertama
Rabies atau juga sering disebut penyakit anjing gila adalah penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia
Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya.
Sepanjang perjalanan ke otak, virus rabies akan berkembangbiak / membelah diri (replikasi).
Selanjutnya sampai diotak dengan jumlah virus maksimal, kemudian menyebar luas ke semua bagian neuron.
Virus ini akan masuk ke sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak.
Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya.
Faktor Risiko Penularan, Cara Penularan
Hal-hal yang menjadi faktor risiko penularan penyakit rabies adalah :
1. Sarana transportasi, khususnya pelabuhan yang tidak resmi
2. Hewan peliharaan yang tidak di vaksinasi di daerah tertular, hewan liar di daerah tertular,
3. Pekerja yang berisiko seperti dokter hewan, penangkap anjing, petugas laboratorium, pemburu.
4. Wisatawan ke daerah tertular tapi tidak diberi pre exposure, tranplantasi terutama cornea.
Cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan cara penularan pada manusia.
Pada hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies ke hewan sehat. Cara penularan pada manusia, dibagi dua yaitu :
(1) Dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus rabies.
(2) Nongigitan melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa yang utuh, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat genitalia eksterna dan melalui inhalasi / udara (jarang terjadi).