Berita Palembang
Dasar Sungai Bendung Bisa Dipijak, Kedalaman Air Cuma 1 Meter, Alami Pendangkalan di Musim Kemarau
Tidak ada pengaruh untuk musim kemarau tahun ini karena diprakirakan kemarau normal. Puncak kemarau diprakirakan bulan Agustus dan September 2021
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masuk musim kemarau, pendangkalan mulai terjadi di sejumlah titik Daerah Aliran Sungai (DAS) di Palembang.
Di antaranya di bendungan daerah Sekip Bendung dan bendungan dekat PTC Mall terlihat pendangkalan ini.
Bahkan pendangkalan pun sampai terlihat adanya semen atau batu yang ada di DAS ini.
Seperti DAS yang ada di sepanjang Sekip Bendung ini yang terlihat airnya sudah menghijau kehitaman, dan dasarnya hampir terlihat.
Terlihat juga penumpukan gundukan tanah dan sampah yang dibersihkan oleh petugas.
Tarman, petugas kebersihan DAS ini mengaku sejak beberapa minggu lalu pendangkalan ini sudah terlihat.
"Ya, beberapa minggu tidak hujan jadi dangkal. Ini sepertinya sudah memasuki musim kemarau," ujarnya, Senin (7/6/2021).
Ia mengatakan biasanya kalau hujan maka air di aliran sungai ini akan penuh. "Saya ukur kedalaman hanya satu meter lah, terlihat sekali lama tidak hujan," tegas dia.
Baca juga: 1 dari 4 Penodong di Jerambah Karang Diringkus Polisi, Remaja 18 Tahun Coba Larikan Diri
Kepala Unit Analisa Dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan awal musim kemarau untuk wilayah Sumsel umumnya diprakirakan awal Juni ini hingga Juli.
"Jadi saat ini Sumsel sudah mulai memasuki musim kemarau," ujarnya.
Bisa dibilang, lanjut dia lebih singkat karena awal musim kemarau nya terlambat karena pengaruh la Nina di musim hujan kemarin.
"Namun tidak ada pengaruh untuk musim kemarau tahun ini karena diprakirakan kemarau normal. Puncak kemarau diprakirakan bulan Agustus dan September 2021," ungkap dia.
Sedangkan untuk suhu udara, beberapa hari terakhir suhu udara maksimum tercatat di sekitar 34 derajat Celcius.
"Ini masih dalam batas normal," ungkap dia.
Karena itu, ia meminta agar kewaspadaan masyarakat akan bencana musim kemarau sudah mulai ditingkatkan dari sekarang.
"Misalnya tidak membakar lahan yang bisa berakibat karhutla, kebakaran pemukiman dan menghemat air bersih untuk mencegah kekeringan," tegas dia.