Kisah Pasutri Calon Jemaah Kecewa Haji 2021 Dibatalkan, Mulai Sakit-sakitan hingga Pernah Ditipu
Lagi-lagi, keinginan pasangan suami istri asal Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka untuk menginjakkan kaki di tanah air kembali i
Selain dirinya, sang suami juga kondisinya tak jauh berbeda.
Sudah setahun terakhir, penyakit rematik menyerang kaki pria yang telah berusia 63 tahun tersebut.
"Apalagi suami saya, ada penyakit rematik. Jalannya susah, dikit-dikit istirahat, ga bisa lama berjalan. Ini yang saya khawatirkan," katanya.
Sehari-hari, Khotimah bekerja sebagai pelayan sebuah rumah makan di dekat rumah tinggalnya.
Sementara, suaminya sering berada di rumah sembari mengharapkan kondisi kakinya segera pulih.
Kondisi seperti itu, sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
"Saya sama suami juga bekerja sebagai petani. Tapi karena semakin hari semakin tua, jadi sudah tidak kuat bekerja. Diganti sama anak," ujarnya.
Hasil dari bertani lah, Khotimah menceritakan, merupakan sumber penghasilan dirinya dan suami bisa membayar biaya naik haji.
Dari tahun 2015 lalu, pasangan suami istri tersebut melunasi biaya haji senilai Rp 25 juta.
"Setiap dari hasil panen saya bayar Rp 10 juta, Rp 5 juta, bergantung keuntungannya berapa. Saya ambil tenor cicilannya selama 3 tahun," ucap Khotimah.
Keinginannya untuk beribadah ke tanah suci hingga akhirnya siap berangkat bukan berarti tak memiliki hambatan.
Saat masih mencicil biaya haji, Khotimah mengaku pernah ditipu oleh petugas KBIH-nya.
Uang jutaan rupiah yang sejatinya untuk melunasi biaya haji pun lenyap.
"Jadi pada waktu itu pernah ditipu, biasanya kan saya yang ke sana (lokasi KBIH) untuk membayar. Tapi ini petugasnya ke rumah, saya bayar Rp 7 juta, eh malah ketipu, uangnya itu tidak disetorkan ke kantor," jelas dia.