Gorok Leher Sendiri setelah Gorok Istri, Terungkap Dugaan Sementara Motif Suami, Ditemukan Obat Kuat
Hasil penyelidikan sementara ini kasus tindak pidana pembunuhan oleh sang suami bernama Abdul Karim (suami) yang menggorok leher istrinya Kartini hing
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
TRIBUNSUMSEL.COM, BIREUEN - Motif suami diduga gorok leher istri lalu gorok leher sendiri di Aceh mulai terkuak.
Polisi duga ada permasalahan rumah tangga keduanya.
Selain itu, ada fakta bahwa Kartini sempat memanggil ayahnya sebelum ditemukan sudah tak bernyawa bersama suaminya.
Beberapa saksi dari keluarga pasangan pengantin baru itu sudah diperiksa oleh Satuan Reskrim Polres Bireuen dan Polsek Gandapura.
Diketahui, kasus menimpa pasangan yang baru dua minggu menggelar pesta perkawinan ini terjadi di kamar rumah milik orang tua Kartini di Dusun Peutuha Bahron, Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura Bireuen.
Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti atau BB.
Adapun barang bukti yang diamankan satu buah silet berbekas darah, satu unit HP merek Samsung warna putih dan satu HP merek Oppo warna purple.
Selain itu satu sachet bekas obat kuat, beberapa butir diduga obat kuat warga cokelat bentuk bulat dan beberapa butir diduga obat kuat warna hitam bentuk lonjong.
“Barang bukti sudah disita dan diamankan ke Polres Bireuen,” kata Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Adhit Pratama SIK.
Hasil penyelidikan sementara ini kasus tindak pidana pembunuhan oleh sang suami bernama Abdul Karim (suami) yang menggorok leher istrinya Kartini hingga meninggal.
Kemudian pelaku juga menggorok leher dirinya sendiri juga hingga meninggal.
Baca juga: Misteri Tewasnya Pasangan Pengantin Baru Terungkap, Suami Gorok Leher Istri Lalu Gorok Leher Sendiri
Baca juga: Ibu Kira Menginggau, Sepasang Pengantin Baru Ditemukan Tewas di Kamar saat Subuh, Leher Tergorok

Menyangkut motif kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Bireuen menduga adanya masalah rumah tangga.
“Menyangkut motif mungkin ada masalah rumah tangga,”ujarnya.
Orang tua Kartini, M Hasan mengatakan anaknya setelah divisum dibawa pulang ke rumahnya dan dikebumikan di perkuburan umum desa setempat.