Berita Viral
Sempat Viral Gegara Disebut Mahal, Pedagang Pecel Lele di Yogyakarta Buka Suara, Nasib Mereka Kini
Setelah mendapat pembinaan dari Satpol PP di komplek Balai Kota Yogya, Yanto, salah satu pedagang yang dipanggil pun memberikan klarifikasi kepada awa
TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib pedagang pecel lele yang viral gegara tarif mahal di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Ketiga pedagang pecel lele di Jalan Perwakilan dipanggil Satpol PP Yogya pada Senin (31/5/2021).
Pemanggilan tersebut sebagai tindak lanjut dari insiden pecel lele viral di kawasan Malioboro beberapa waktu lalu.
Kini pedagang tersebut harus menerima sanksi tutup selama tiga hari.
Setelah mendapat pembinaan dari Satpol PP di komplek Balai Kota Yogya, Yanto, salah satu pedagang yang dipanggil pun memberikan klarifikasi kepada awak media.
Dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat, karena menimbulkan kegaduhan akibat polemik ini.
Hanya saja, ia mengatakan, warung yang disebut-sebut oleh akun tiktok @auliaroket dan viral di dunia maya, bukanlah miliknya.
Akan tetapi, tambah Yanto, ketiga warung yang dipanggil Satpol PP memasang banderol yang serupa, sehingga dianggap terlalu mahal bagi turis.
"Jadi, kita mengakui, kita minta maaf pada masyarkat ya, karena sudah mencoreng Yogya. Kita menerima sanksi tiga hari tutup, insyaallah ikhlas," ungkapnya.
Baca juga: Usai Viral Pecel Lele, Kini Heboh Parkir Rp20 Ribu di Malioboro Yogyakarta, Pemkot Tak Tinggal Diam
Baca juga: Bersorak-sorai Tanpa Busana di Atas Motor, Video Pria Tunjukkan Alat Vital Viral, Berbuntut Panjang

Namun, ia berdalih, harga yang ditawarkan tinggi lantaran statusnya bukan pedagang kaki lima (PKL).
Walau begitu, ia dapat memahami, ketika Pemkot meminta supaya harga distandarkan, pihaknya siap melaksanakan.
"Karena kita beda dengan yang kaki lima, kita berada di pertokoan, resto, bedanya itu. Setiap pembeli yang datang juga kita tunjukkan kok, di sini harganya segini, sudah kita pasang daftar harganya di sana," cetusnya.
"Cuma, karena diminta sama, kita tetap standarkan, kita samakan, sehingga Yogya tidak gaduh, tetap aman untuk berwisata. Jadi, hari ini semua menu kita ubah, kita akan standarkan dengan yang ada," lanjut Yanto.
Kemudian, dirinya juga mengklarifikasi bahwa tiga warung itu, tak pernah menjual pecel lele secara terpisah dengan lalapan, layaknya tudingan akun tiktok @auliaroket.
Ia menjelaskan, pecel lele yang dibanderol Rp20 ribu, sebenarnya sepaket dengan lalap dan sambal.
"Sebelumnya harga kita Rp20 ribu, lele plus lalapan, terus sama nasi jadi 27 ribu. Kenapa yang Rp10 ribu ada lalapan, karena dia minta sendiri. Lalapan yang Rp10 ribu itu juga untuk kapasitas empat orang. Kalau dia ndak memesan lalapan lagi, ya tidak kita kasih," ucapnya.
Sementara Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Jalan Perwakilan, Adi Kusuma menyampaikan, masalah ini sudah selesai.
Ketiga pemilik warung makan juga telah dipanggil dan mendapat pembinaan.
Sehingga, ia berharap, tidak muncul kegaduhan dan kembali kondusif.
"Sudah diatur pihak-pihak terkait, sudah dapat pembinaan, sudah mengklarifikasi juga. Jadi, mohon agar semua pihak meredam. Kalau ada salah pedagang di area Malioboro, mohon dimaafkan," pungkasnya.
(*)