Makna Lahirnya Pancasila Menurut Dokter Hafsha Rizki Yuliani Mkes: Jangan Cuma Dihafal

Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai Ideologi Negara. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
DOKUMEN PRIBADI
dr. Hafsha Rizki Yuliani Mkes. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai Ideologi Negara. 

Artinya, nilai-nilai yang ada di setiap sila Pancasila dijadikan pedoman dasar dalam keberlangsungan hidup bernegara. Namun sayangnya tak semua orang hafal Pancasila.

Menurut Dokter Hafsha Rizki Yuliani, Mkes, Pancasila bukan lagi sekedar hafalan tapi dimensinya sudah pada tahap pengamalan pada kehidupan sehari-hari.

"Makna Pancasila bagi generasi milenial seperti bagi saya, yaitu nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu haruslah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bukan hanya dihafal," kata dr Hafsha, Senin (31/5/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, semangat Pancasila harus selalu dibawa dalam berperilaku. Generasi milenial sangat rentan dengan individualisme karena di zaman sekarang dimana kebebasan berpendapat dan globalisasi teknologi sangat diutamakan. 

"Oleh karena itu manfaat dari kita untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila," kata dr Hafsha yang pernah menjadi Kartini Milenial Awards Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2019. 

Dokter Teladan I Kabupaten Ogan Ilir ini pun mengatakan, berpegang teguh terutama persatuan, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri.

"Sangat bermanfaat untuk membentuk kepribadian dan karakteristik diri sendiri agar tidak keluar jalur, terutama dalam kehidupan sosial dan mengemukakan pendapat," kata dr Hafsha yang pernah menjadi Dokter Teladan III Provinsi Sumsel.

Wakil II Puteri Sriwijaya tahun 2004 ini mengatakan, Pancasila harus dijadikan cara hidup bukan hanya sebagai formalitas. Bung Karno (Soekarno) berhasil menyintesiskan berbagai pandangan dan mengonseptualisasikannya menjadi intisari Pancasila.

Menurut Hafsha yang pernah menjadi Gadis Lahat I tahun 2003 ini, istilah Pancasila itu sendiri berasal dari Bung Karno setelah meminta pendapat seorang ahli bahasa. 

Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi yang lebih sesuai dan lebih cocok dengan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang patut diteladani dan diamalkan.

"Jadi intinya bagi saya Pancasila bukan hanya dihafalan tapi juga diamalkan. Pancasila sudah harus dimaknai nilai-nilainya sedari dini," kata Puteri Sumsel Fotogenik tahun 2010.

Dokter Hafsha yakin generasi milenial sekarang sudah dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila lebih luas. Kalau lalai dalam hafalannya bisa tergantung situasi dan kondisi, bisa saja seseorang itu dalam kondisi tidak bisa fokus dan lain sebagainya. 

Biofile : 
Nama : dr. Hafsha Rizki Yuliani, Mkes
Ttl : Palembang, 30 Juli 1988
Pekerjaan : Dokter Umum di Puskesmas Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Hobi : Traveling, membaca dan kuliner
Prestasi:
* Kartini Milenial Award 2019 
* Dokter Teladan I Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018 dan 2019
* Dokter Teladan III  Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018
* Puteri Sumsel Fotogenik 2010
* Wakil II Puteri Sriwijaya tahun 2004 
* Gadis Lahat I tahun 2003
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved