Berita Muratara
Antar Makanan ke Pondok, Lasmi Kaget Lihat Kakak Meninggal di Kebun Karet
Mayat laki-laki ditemukan di Rompok Trentang Dusun IV Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin Pagi
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sesosok mayat laki-laki ditemukan di antara rerumputan dalam perkebunan karet, Senin (31/5/2021).
Tepatnya di Rompok Trentang Dusun IV Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Mayat yang memakai celana levis pendek, baju lengan panjang warna abu-abu dan sepatu hitam itu dalam keadaan telentang.
Saat ditemukan, tubuhnya sudah agak membengkak dan wajahnya mulai rusak, namun masih dikenali pihak keluarga.
Baca juga: Portal Lokasi Proyek Pembangunan Stadion Mini Muratara, Vendor: Kami Sudah Lapor Polisi
Identitas mayat itu belakangan diketahui bernama Sarjan (70), seorang petani di Rompok Trentang Dusun IV Desa Beringin Makmur II.
"Penemuan mayat itu pagi tadi, sudah dimakamkan siang tadi," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Abdul Karim dikonfirmasi Senin malam.
Dia menjelaskan awalnya sekira pukul 08.00 WIB, Lasmi (50) yang merupakan adik dari Sarjan mengantarkan makanan ke pondok kakaknya itu.
Namun Lasmi tidak menemukan sang kakak di dalam pondok tersebut.
Lasmi kemudian mencari keberadaan kakaknya di sekitaran pondok.
Baca juga: Pos Sekat Sumsel-Jambi di Jalinsum Muratara Tutup, Satgas Covid-19 Sebut Tak Ada Lonjakan Kasus
Betapa terkejutnya Lasmi saat melihat kakaknya sudah menjadi mayat dengan posisi telentang di kebun karet sekitar 150 meter dari pondok.
"Kemungkinan meninggal dunia karena sakit. Menurut adiknya (Lasmi) bahwa kakaknya memang sudah sakit-sakitan," kata Abdul Karim.
Untuk memastikan apakah korban pembunuhan atau tidak, mayat tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Mayatnya lalu kita diserahkan kepada pihak keluarganya. Mereka menerima kakaknya meninggal karena sakit," kata Abdul Karim.
Lanjutnya, pihak keluarga juga bersedia menandatangani pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi.
"Keluarganya menolak otopsi, mereka menerima, jadi mayat itu langsung dimakamkan tadi," kata Abdul Karim.