Berita Muratara

Proyek Gardu Induk di Muratara Belum Rampung, Bupati Devi Ungkap Kendalanya

Pembangunan Gardu Induk 150 kV Muara Rupit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mangkrak.Bupati Muratara, Devi Suhartoni ungkap penyebabnya

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Trafo Gardu Induk yang terbakar pada Agustus 2019 lalu. Proyek pembangunan Gardu Induk ini berada di Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pembangunan Gardu Induk 150 kV Muara Rupit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mangkrak.

Proyek pembangunan Gardu Induk Muratara berada di atas lahan seluas 3,39 hektar di Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit.

Sudah tiga tahun sejak peletakan batu pertama pada Februari 2018 lalu hingga Februari 2021 ini pembangunannya belum juga rampung.

Masyarakat bertanya-tanya kapan daerah ini memiliki Gardu Induk sendiri karena masih bergantung pada Gardu Induk daerah tetangga. 

Belum adanya Gardu Induk ini, tentu kualitas suplai listrik ke desa-desa pelosok di Bumi Beselang Serundingan kurang baik.

"Saya sudah proaktif berkomunilasi dengan PLN, harapan kita Gardu Induk ini segera terealisasi," kata Bupati Muratara, Devi Suhartoni, Minggu (30/5/2021). 

Baca juga: Kepala Inspektorat Muratara Diduga Terlibat Korupsi Lelang Jabatan, Sudartoni: Berdasarkan SK Bupati

Dia mengatakan, awal Februari 2021 lalu sudah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang.

PT PLN UIP Sumbagsel menegaskan akan melanjutkan pembangunan Gardu Induk yang dinanti-nantikan masyarakat Muratara ini. 

"Waktu saya komunikasi dengan Manager PT PLN UIP Sumbagsel pada Februari lalu, PLN akan melanjutkan progresnya.

"Ini mundur lagi dikarenakan ada reposisi dan refocusing di PLN. Ini akan terus membuat keterlambatan pelayanan listrik prima di Muratara," kata Devi.

Selain itu, kendala lain kata Devi adalah masalah sosial yakni kurang mendapat dukungan dari masyarakat Kabupaten Muratara sendiri. 

Pengerjaan proyek itu awalnya terhenti ketika trafo Gardu Induk terbakar pada Agustus 2019 lalu. 

Hingga kini belum ada kejelasan apakah trafo tersebut terbakar sendiri atau sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Kapolda Sumsel ke Muratara, Masyarakat Janji Tak Ada Lagi Blokade Jalinsum

Devi terus berusaha menjamin kelancaran dan keamanan pembangunan Gardu Induk di Muratara demi kepentingan masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved