Hari Pancasila
45 Butir Pancasila yang Perlu Dipahami, Selalu Terdapat dalam Tes Wawasan Kebangsaan Penerimaan CPNS
Tahukah kamu bahwa 5 sila dalam Pancasila terdapat 45 butir-butir penting yang wajib untuk diketahui. Lantas apa saja butir-butir pancasila tersebut?
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- 45 Butir Pancasila yang Perlu Dipahami, Selalu ada Dalam Tes Wawasan Kebangsaan Penerimaan CPNS.
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.
Tahun 2021 ini, Hari Pancasila akan diperingati pada Kamis 1 Juni mendatang.
Hari Lahir Pancasila dicetuskan pada tanggal 1 Juni, bertepatan dengan pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Soekarno memperkenalkan 5 sila, yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia,Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca juga: Quotes Ir Soekarno Tentang Perjuangan, Cinta dan Kehidupan Untuk Caption Medsos FB, IG dan Twitter
Baca juga: 10 Quotes BJ Habibie yang Selalu Dikenang Untuk Pelajar dan Pasangan, Jadikan Status Media Sosial
Namun tahukah kamu, dalam 5 sila tersebut terdapat 45 butir-butir penting yang wajib untuk diketahui.
Sebelumnya butir-butir pancasila berjumlah 36 saja, namun saat ini telah ditambahkan menjadi 45 butir berdasarkan Tap MPR No I/MPR/2003.
Adapun 45 butir Pancasila tersebut, juga selalu dijadikan sebagai dasar dalam soal-soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Lantas apa saja butir-butir pancasila tersebut?
Dihimpun dari laman kemhan.go.id, berikut 45 butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang perlu diketahui.
Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Baca juga: Apa Itu Radikalisme? Erat Kaitannya Dengan Politik dan Isu-Isu Sosial, Ini Pengertiannya
Baca juga: Apa itu Arti Reshuffle Kabinet, Akan Kembali Dilakukan Presiden Jokowi Tahun Ini
Baca juga: Apa Itu Gratifikasi? Aktivitas yang Dilarang Bagi PNS, Namun Punya Arti Netral, Ini Pengertiannya
Sila ketiga : Persatuan Indonesia