Berita Muratara
Jalan Kaki 3 Jam Lebih Menerabas Hutan Bukit dan Sungai, Beri Layanan Kesehatan ke Suku Anak Dalam
Perjalanan kami sekitar tiga jam setengah, jalan kaki, karena tidak ada akses untuk kendaraan bermotor.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga Suku Anak Dalam Simpang Jaya di Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) bergembira.
Kampung mereka kedatangan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Muratara, Selasa (25/5/2021).
Tim Kesehatan ini didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muratara Desi Tri Angreini, Camat Ulu Rawas Mukhtaredi, kepala desa setempat beserta rombongan.
"Ada tim kesehatan dari provinsi, memberikan pelayanan kesehatan kepada saudara kita warga Suku Anak Dalam di Pulau Kidak," kata Camat Ulu Rawas, Mukhtaredi kepada Tribunsumsel.com, Rabu (26/5/2021).
Pelayanan kesehatan yang diberikan seperti pemeriksaan terhadap lansia, anak-anak, wanita hamil dan menyusui, sunatan, pemberian makanan bergizi, dan lain-lain.
Untuk tiba ke kampung Suku Anak Dalam Simpang Jaya, tim harus menempuh perjalanan selama 3 jam lebih.
Mereka hanya berjalan kaki menerabas hutan, naik turun bukit hingga mengarungi sungai-sungai kecil.
"Perjalanan kami sekitar tiga jam setengah, jalan kaki, karena tidak ada akses untuk kendaraan bermotor. Di sana ada perkampungan Suku Anak Dalam, jumlah mereka ada 19 kepala keluarga," kata Camat Mukhtaredi.
Baca juga: Nyalip Sambil Geber Gas Motor, Pria Muda di Musi Rawas Tewas Dikeroyok, Sempat Dikira Kecelakaan
Baca juga: Aksi Simpatik Untuk Palestina, Berhasil Kumpulkan Bantuan Dana Rp 45 Juta
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muratara, Desi Tri Angreini memberikan edukasi kepada warga Suku Anak Dalam tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Istri Wakil Bupati Muratara Inayatullah ini juga berharap anak-anak warga Suku Anak Dalam tidak ada yang putus sekolah.
"Kami sampaikan kepada mereka bahwa harus menjaga kesehatan, pola makannya harus baik, anak-anaknya harus sekolah.
Kami sudah minta kepala desa mendata, kami minta juga dinas terkait agar mereka ini diperhatikan sama dengan masyarakat lain," ujar Desi Inaya.