Ruang NICU di RS Palembang Penuh

Susahnya Mencari Ruang NICU di Rumah Sakit Palembang, Kisah Pilu Eko Harus Kehilangan Anaknya

Ruang NICU atau neonatal intensive care unit adalah ruang perawatan intensif yang ada di rumah sakit (RS).

Editor: M. Syah Beni
unsplash
Susahnya Mencari Ruang NICU di Rumah Sakit, Kisah Pilu Warga Palembang Kehilangan Anaknya 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ruang NICU atau neonatal intensive care unit adalah ruang perawatan intensif yang ada di rumah sakit (RS).

Ruang NICU ini disediakan khusus untuk bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan.

Lama perawatan di ruang NICU berbeda-beda, tergantung kondisi setiap bayi.

Semakin serius masalah kesehatan yang dialami, akan semakin lama bayi dirawat di ruang NICU.

Namun sayangnya di Kota Palembang ini ruang NICU terbilang masih sedikit, sehingga ketika dibutuhkan harus antre.

Eko, warga Palembang harus menunggu 24 jam untuk mendapatkan kepastian bahwa di rumah sakit yang dirujuk tersedia ruang NICU yang kosong dan bisa digunakan untuk anaknya.

"Inilah yang jadi permasalahannya, bukan hanya saya saja yang merasakan tapi banyak warga lainnya seperti tetang, dan teman saya juga pernah mengalami hal yang sama," kata Eko, Sabtu (15/5/2021).

Menurut Eko, memang nyatanya tidak mudah untuk bisa mendapatkan fasilitas perawatan NICU di beberapa rumah sakit di Palembang.

"Kalau orang bilang mencari fasilitas ruang NICU itu susah, memang benar adanya karena saya sudah pernah mengalaminya," kata Eko.

Eko pun menceritakan, bahwa waktu itu istrinya melahirkan anak ketiga di rumah sakit. Ketika itu begitu lahir, kebetulan anaknya tidak nangis

Jadi kata dokter itu jantungnya lemah, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

"Berbagai upaya telah dilakukan, akhirnya harus masuk ke NICU. Namun karena saya masuknya menggunakan asuransi swasta dan kelas dua, jadi tidak dicover biayanya. Maka pihak rumah sakit menyarankan agar bisa dirujuk di rumah sakit lain," katanya.

Sebab kalau tetap di RS tersebut Eko harus bayar secara mandiri, dimana biayanya waktu itu Rp 2 juta sampai Rp 5 juta untuk satu malam.

"Tentu itu saya kira biaya yang cukup besar, sehingga saya mengikuti saran dari pihak rumah sakit agar pindah ke rumah sakit lainnya," ungkapnya.

Menurut Eko, waktu itu informasinya baru ada di RSMH Palembang yang peralatannya cukup lengkap, sehingga harus pindah dan dirawat di sana dan bisa dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved