Ruang NICU di RS Palembang Penuh

Ketua IDI Palembang : Minimnya Ahli NICU dan PICU, RSMH Pekerjakan Dokter yang Sudah Pensiun

Rumah Sakit di Kota Palembang sampai saat ini masih minim ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Editor: M. Syah Beni
ISTIMEWA
DR. Dr. H. Zulkhair Ali, SpPD, K-GH, FINASIM 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rumah Sakit di Kota Palembang sampai saat ini masih minim ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Padahal NICU dan PICU teramat penting sebab merupakan ruang perawatan intensif khusus untuk bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, DR.dr. Zulkhair Ali, SpPD tak menampik adanya kondisi tersebut.

"Kita memang waktu itu sempat membicarakan permasalahan ini. Dan memang faktanya untuk rumah sakit tertentu sangat sedikit menyediakan NICU," ujarnya, Sabtu (15/5/2021).

Untuk diketahui, NICU adalah ruang khusus untuk perawatan intensif bagi bayi berusia di bawah 28 hari.

Sedangkan PICU dikhususkan untuk bayi diatas 28 hari.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak dr Avyandita Meirizkia : Bicara Tentang Pentingnya Ruang NICU untuk Bayi

Terkait persoalan yang terjadi, Zulkhair mengungkapkan hal tersebut faktanya juga dipengaruhi oleh keterbatasan jumlah tenaga medis.

Terutama dokter spesialis anak yang memiliki keahlian khusus untuk mengelola NICU dan PICU.

Setidaknya saat ini hanya ada 6 dokter konsultan NICU yang tersebar di Sumsel.

Sementara untuk konsultan ERIA (khusus PICU), hanya ada 3 dokter saja.

Baca juga: BREAKING NEWS : Ruang NICU di RSMH Palembang Penuh, Tak Bisa Terima Pasien Rujukan

"Bahkan saat ini ada dokter yang sudah pensiun tapi masih dipekerjakan di RSMH. Itu sudah menandakan minimnya tenaga ahli bagi NICU dan PICU," ujarnya.

Persoalan ini, dikatakan Zulkhair cukup sulit untuk dipecahkan sebab tidak mudah dalam mengambil pendidikan spesialis itu.

Baca juga: Susahnya Mencari Ruang NICU di Rumah Sakit Palembang, Kisah Pilu Eko Harus Kehilangan Anaknya

Menurut Zulkhair, pemerintah juga harus mengambil peran untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.

"Dari IDI, kita hanya bisa menyarankan terutama yang muda-muda untuk mengambil spesialis NICU. Tapi memang kita menyadari bahwa tidak mudah dan tidak murah untuk mengambil pendidikan NICU. Seperti harus ke Jakarta dan harus mengambil 3 tahun lagi pendidikan. Kalaupun kita mengharapkan ya pemerintah yang bisa membantu persoalan NICU," ujarnya. (cr8)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved