6 KKB Sekarang Berkumpul di Ilaga, Jumlahnya 150 Orang, Punya 70 Senjata Api
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, berkumpulnya enam KKB itu membuat suasana di Kabupaten Puncak tak kondusif
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan, Satuan Tugas Nemangkawi yang berisi personel gabungan Polri dan TNI telah memetakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut Ramadhan, jumlah anggota KKB mencapai 150 orang.
"Kurang lebih 150-an orang ya. Kurang lebih anggota KKB itu 150 orang yang militan," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Akan Tumpas Habis Kelompok Teroris di Papua dan MIT di Poso
Kendati begitu, simpatisan KKB diyakini lebih banyak lagi.
Ramadhan menyatakan, satgas belum mengetahui secara pasti jumlah para simpatisan KKB di Papua.
"Namun simpatisannya kami belum bisa mengetahui jumlahnya berapa," ujar dia.
Geledah Markas KKB Lekagak Telenggen
Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen makin terdesak.
Mereka kabur meninggalkan markasnya di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
Personel Satgas Nemangkawi yang beberapa hari mendapat perlawanan, akhirnya bisa masuk ke markas utama kelompok Lekagak Telenggen.
Hanya saja, saat aparat keamanan masuk, anggota KKB sudah meninggalkan area tersebut. "Kita sudah pada titik Kampung Makki dan kita sudah melakukan penggeledahan di area itu dan kelompok ini memang sudah bergeser," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Kamis (20/5/2021).
Personel Satgas Nemangkawi terus mengejar para anggota KKB tersebut. Pengejaran dilakukan dengan kewaspadaan tinggi.
Fakhiri menegaskan, aparat keamanan tidak boleh lengah dan membuat KKB melakukan perampasan senjata. Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
"Kita maju bertahap dengan tetap memperhatikan risiko keselamatan dari pada anggota kita yang bertugas di sana," kata dia.
Lekagak Telenggen dan anggotanya, sambung Fakhiri, diyakini telah keluar dari Kampung Makki. Kelompok itu diduga akan terus berpindah hingga mendapat pasokan logistik.