Berita Muratara

Varian Virus Corona B1617 Asal India Masuk Sumsel, Jubir Muratara:Jangan Panik Tetap Disiplin Prokes

Kita meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, namun juga tidak menganggap remeh.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Juru bicara Satgas Covid-19 Muratara Susyanto Tunut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pemerintah telah mengumumkan varian virus corona B1617 asal India sudah masuk ke Indonesia.

Dari beberapa kasus yang sudah terkonfirmasi positif, di antaranya ditemukan di Sumatera Selatan (Sumsel).

Tepatnya temuan di RSUP Mohammad Husein dan BBLK Palembang dari pengambilan spesimen B1617 pada Januari 2021 lalu.

Karena varian virus corona B1617 asal India ini sudah ada di Sumsel, masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diharapkan tak menganggap remeh.

Meski begitu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Muratara, Susyanto Tunut meminta masyarakat tak panik, namun tetap waspada.

"Kita meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, namun juga tidak menganggap remeh," kata Susyanto Tunut, Selasa (11/5/2021).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus, Susyanto meminta masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Seperti mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, hingga menjaga jarak atau tidak berkerumun.

Hal itu kata dia, merupakan bentuk perlindungan diri yang wajib diterapkan untuk mencegah penularan virus mutasi.

Menurut Susyanto, menghadapi varian virus corona B1617 ini pada prinsipnya sama seperti Covid-19.

"Prinsipnya sama seperti menghadapi Covid-19, tetap dengan prokes, mudah-mudahan di Muratara tidak ada penyebarannya," harap Susyanto.

Delapan Kasus Baru Corona B1617 di Indonesia

Diketahui ada delapan kasus baru varian corona B1617 asal India di Republik Indonesia. Dari delapan kasus tersebut empatnya ditemukan di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Empat orang tersebut warga Palembang, Prabumulih, Pali, dan Muaran Enim," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel Fery Yanuar, Senin (10/5/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa mereka tertularnya dari mana masih diselidiki. Jadi belum bisa dijawab tertularnya dari mana, karena data-datanya masih dikumpulkan.

"Jadi kita belum tahu terpaparnya dari mana. Kita lagi lengkapi datanya, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terkait, untuk melengkapi hasilnya dan melaporkan juga ke Dinkes Sumsel," katanya.

Fery menceritakan, bahwa dapat informasi tentang adanya vairan B1617 di Sumsel ini baru di Sabtu. Temuan terbaru B1617 itu dari spesimen yang sudah dikirim ke Litbangkes dari Sumsel.

"Itu kasus konfirmasi positif Covid-19 dari bulan Januari. Jadi keempat-empatnya ini sekarang sudah sembuh. Dari empat orang tersebut satunya isolasi mandiri dan tiga orangnya sempat dirawat di rumah sakit," katanya.

Meskipun begitu menurut Fery, tracing tetap dilakukan. Namun untuk pemeriksaan spasimen ini tidak bisa di Palembang dan harus dikirimkan ke Jakarta.

Selain itu ada beberapa kriteria, kalau salah satunya masuk maka baru dikirim ke Litbangkes. Lalu menunggu hasilnya juga terbilang lama, karena prosesnya cukup memakan waktu.

"Kalau ditanya itu kan kasus Januari kenapa baru diketahui Mei, kalau itu kita juga kurang tahu karena yang memeriksa Litbangkes. Bisa saja banyak sampel, sehingga butuh waktu lama," ungkapnya.

Fery pun mengimbau kepada masyarakat, tingkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 dan tingkatkan ketaatan menjalan protokol kesehatan (Prokes). Karena banyak juga yang tanpa gejala tapi positif Covid-19.

Patuh dan Sadar Prokes

Varian B1617 yang merupakan varian lokal dari India kini sudah ada di Sumatera Selatan (Sumsel), terutama Kota Palembang.

Bahkan dari delapan kasus yang ditemukan di Indonesia, empatnya ada di Sumsel.

"Berdasarkan KTP ada warga Palembang dan luar Kota Palembang," kata PLT Kadinkes Kota Palembang dr Fauziah Mkes, Senin (10/5/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, hasil tersebut baru didapatkan. Untuk itu tim sedang proses investigasi. Jadi berapa yang ditracing juga belum, karena masih proses investigasi.

Baca juga: Indralaya Zona Merah Covid-19, Suspek 234 Orang, Probable 6 Orang

Baca juga: Update Harga Sawit di Periode Pertama Bulan Mei 2021 Sesuai Usia Tanam

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, dengan ditemukannya varian baru dari Covid-19 diharapkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes)

"Kami harapkan masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai penanggung jawab kegiatan, untuk lebih patuh dan lebih sadar dalam menerapkan protokel kesehatan," katanya.

Menurut Lesty, pandemi Covid-19 ini tanggungjawab bersama-sama. Maka
diharapkan masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan Ahli Mikrobiologi Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed mengatakan, supaya masyarakat tetap tenang.

Lalu tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes), utamanya jaga imunitas.

"Orang pakai masker tapi nggak jaga imunitas juga percuma. Jaga imunitas itu cukup tidur, cukup makan, cukup gerak dan berpikir positif," kata Prof Yuwono.

Menurut Prof Yuwono, untuk Prokes yang lainnya silakan saja. Intinya itu, karena penyakit virus hanya bisa dilawan dengan imunitas dan obat itu hanya tambahan.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved