Berita Muaraenim
Corona Varian Baru Ditemukan di Muaraenim, Dinkes Cepat Lakukan Tracking
Dinas Kesehatan Kabupaten Muaraenim langsung melakukan tracking terkaitnya adanya informasi masuknya virus covid 19 varian baru di Muaraenim.
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Dinas Kesehatan Kabupaten Muaraenim langsung melakukan tracking terkaitnya adanya informasi masuknya virus covid 19 varian baru di Muaraenim.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muaraenim, Slamet Oku Asmana, Selasa (11/5/2021).
" Informasi ini kami terima dari balitbangkes Kemenkes RI pada 9 mei bahwa ada salah seorang warga Muaraenim yang terpapar covid 19 varian baru ini," ujarnya.
Diungkapkan OKU, Pasien tersebut merupakan warga Desa Panang Jaya kecamatan Gunung Megang yang mana setelah dilakukan pengecekan dalam kondisi sehat.
Baca juga: Lapas Muaraenim Usulkan 590 Napi Untuk Dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri
"Termasuk istri pasien yang juga dalam kondisi sehat, pasien ini sebelumnya pada 25 desember 2020 dikunjungi keluarganya dari Lawang Kidul, dimana keponakan dan istrinya tersebut kondisinya sudah sakit,"katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pasien ini setelah tanggal 25 itu mengalami sakit hingga dirujuk ke RSMH palembang.
"Di RSMH itu di swab, dari hasil swab itulah hasilnya baru keluar dimana salah satunya merupakan warga kabupaten Muaraenim," terangnya.
Oleh sebab itu,lanjutnya saat ini Dinkes Muaraenim melakukan tracking ke keponakan pasien yang sebelumnya juga dirawat di RS BAM Tanjung Enim.
"Kita sudah minta informasi dari RS BAM, dan kami juga kirimkan teguran, karena hasil swabnya tidak kami ketahui," jelasnya.
Baca juga: 4 Warga Sumsel Positif Covid-19 Varian B1617, Asal Palembang Prabumulih PALI dan Muara Enim
Untuk antisipasi penanganan covid 19 ini, Dinkes mengaktifkan kembali rumah isolasi yang saat ini sedang proses persiapan.
"Kita siapkan dulu untuk 34 bed, kalau meningkat maka kami fullkan hingga 64 bed, kami harap ini selesai minggu ini," terangnya.
Ditambahkannya Pengaktifan rumah isolasi bukan berarti kapasitas rumah sakit sudah over kapasitas dalam penanganan covid 19.
"Kita punya dua rumah sakit yakni RS HM Rabain 31 bed dan RS BAM 19 bed. Angka ini masih terbilang rendah hanya 43 persen, namun kita masih tetap harus waspada,"jelasnya.