Pembunuhan di Muara Enim

Adik Bunuh Kakak Kandung di Muaraenim: Ada Latar Belakang Asmara dan Perselingkuhan

Hermanto bin Nurman (37) pelaku pembunuhan terhadap kakak kandungnya Ahmad Jefrianto (44) warga Desa Aur Duri kecamatan Rambang Dangku

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Prawira Maulana
IKA ANGGRAINI
Hermanto bin Nurman (37) pelaku pembunuhan terhadap kakak kandungnya Ahmad Jefrianto (44) warga Desa Aur Duri kecamatan Rambang Dangku. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Hermanto bin Nurman (37) pelaku pembunuhan terhadap kakak kandungnya Ahmad Jefrianto (44) warga Desa Aur Duri kecamatan Rambang Dangku mengaku nekat menghabisi nyawa kakak kandungnya lantaran dendam lama yang tak kunjung padam dalam hatinya.

Saat ditemui Tribunsumsel.com,Sabtu,(8/5/2021) Anak bungsu dari 4 bersaudara ini mengaku kesal dengan kakak kandungnya tersebut lantaran kakak kandungnya yakni Ahmad Jefrianto diduga pernah selingkuh dengan istrinya.

"Kejadian itu dua tahun yang lalu, mertua saya yang cerita bahwa istri saya waktu itu pernah mau ketemu saya, karena dia bekerja di Riau, dia datang dan menginap di rumah kakak saya dan saat menginap di rumah kakaknya tersebut, kakak saya menganggu istri saya, dan sempat tidur berdua. Istri saya cerita dengan mertua saya dan mertua saya ngomong ke saya, saya tidak sempat bertanya kepada istri saya, karena setelah kejadian itu, istri saya langsung berangkat ke Riau," dalihnya.

Namun lanjutnya hal itu tidak pernah ia tanyakan langsung dengan kakaknya dan hanya ia pendam kurang lebih selama dua tahun belakangan ini.

"Saya sudah cerai dengan istri saya, istri saya meninggalkan saya dan bekerja ke Riau, saya sering ingin melupakan kejadian istri dan kakak saya itu namun semakin ingin melupakan, malah semakin melekat diingatan," katanya.

Hingga lanjutnya, pada sore itu, saat kakaknya sedang memperbaiki motor di bawah rumah orang tuanya, pelakupun sedang berbaring santai di bawah rumah orang tua korban.

"Saat saya sedang tidur-tiduran, tiba-tiba saya lihat ada kakak saya itu, dia kakak saya nomor dua, melihat kakak saya itu, tiba-tiba saja, saya teringat peristiwa dua tahun lalu, saya sudah lama memendamnya, dan saya lihat ada pisau yang saya gunakan untuk memotong kabel busi motor, langsung saya ambil, dan saya tusukan ke dia," katanya.

Dikatakannya setelah ditusuk pisau, ia hanya melihat kakaknya tersebut berlari keluar dan berteriak minta tolong.

"Saya bilang kedia, jangan ganggu istri saya lagi, setelah itu saya melarikan diri dan ditangkap polisi saat saya sembunyi di rumah teman saya di desa Manunggal Jaya kecamatan Rambang Niru,"katanya.

Iapun mengaku menyesal karena telah menghabisi nyawa kakak kandungnya tersebut.

" Saya menyesal pak sudah menghabisi nyawa kakak saya,saya pasrah dan siap menerima hukumannya,"ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved