Viral Nenek Nyaris Dibunuh Cucunya, Tak Beri Uang Untuk Main Judi, Pelaku Residivis 2 Kali Dipenjara

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral video di sosial media yang menunjukkan rekaman seorang nenek berteriak menangis histeris saat berjalan dibopong oleh beberapa orang.

Dari keterangan yang beredar, nenek tersebut diduga nyaris jadi korban pembunuhan oleh cucunya sendiri karena kesal tak diberi uang untuk main judi.

Diduga peristiwa ini terjadi di Palembang berdasarkan logat bahasa yang diucapkan dalam rekaman tersebut.

"Kejamnyo duet, katek duet nak dibunuh (kejamnya uang, tidak ada uang mau dibunuh)," teriak nenek itu seraya menangis histeris dalam rekaman yang viral sejak sejak, Rabu (6/5/2021).

Mendengar teriakan sang nenek, seorang tetangga lantas bertanya pada perekam video tentang apa yang terjadi.

Perekam video lantas menjawab bahwa cucu sang nenek yang bernama Pandu baru saja melakukan tindakan tak terpuji pada perempuan tua tersebut.

"Pandu nak bunuh neneknyo oleh nak bejudi tadi. Kito viralke bae
(Pandu mau bunuh neneknya karena mau berjudi. Kita viralkan saja)," ujar perempuan dalam rekaman itu saat menjawab pertanyaan seorang tetangga karena heran dengan kehebohan yang terjadi.

Sementara, sang nenek terus saja menangis seraya mengumpat mengeluarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan kekesalannya.

Beberapa orang terlihat membantu tubuh renta perempuan tersebut untuk berjalan memasuki rumah.

Peristiwa ini sontak menarik perhatian warga sekitar.

Sedangkan Pandu yang diduga penyebab keributan, tak tampak keberadaannya dalam video tersebut.

Tak lama berselang setelah video ini viral, muncul postingan di akun Facebook yang membuat keterangan lebih lanjut tentang latar belakang Pandu.

Informasi ini di posting oleh akun Facebook Info Kriminal & Lalu Lintas Indonesia dan selanjutnya ramai di screenshot oleh berbagai akun sosial media.

"Tolong viralkan pak, seorang cucu memeras neneknya...dgn cara mengancam un membunuh krn tdk diberi uang untuk berjudi. Neneknya ini sdh buta jd uangnya suka dicuri

Pelaku Pandu Sadega