Larangan Mudik

Cerita Imo Warga Bali Asal Mentawai, Mudik Sama Calon Istri, Berkali-kali Diperiksa di Pos Sekat

Paling lama ketika diperiksa di Merak. Kami disana diperiksa secara detil. Hanya ada lima mobil yang bisa menyeberang, sisanya disuruh putar balik.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Imo warga Bali asal Mentawai bersama kekasihnya Anastasya usai tes swab antigen di pos sekat Nilakandi Palembang, Kamis (6/5/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga Bali bernama Imo dihentikan laju kendaraannya oleh petugas gabungan di simpang Nilakandi Palembang, Kamis (6/5/2021).

Imo berangkat dari Bali bersama Anastasya untuk menuju ke Mentawai Padang. Tujuannya ke Padang, untuk menikah di kampung halaman Imo.

"Dari Bali tanggal 4 kemarin, rencana mau ke Mentawai. Kami mau menikah secara adat di sana. Berangkatnya, berdua saja sama calon istri saya yang berasal dari Rusia," ujar Imo ketika ditemui di Pos Sekat Nilakandi Palembang.

Sejak diberlakukannya larangan mudik, menurutnya saat melintas di perbatasan laju kendaraannya selaku diberhentikan petugas dan ditanya secara detil.

Setidaknya, di setiap pos ia dan calon istrinya tersebut harus menunggu 2 sampai 3 jam lamanya. Namun, Imo mengaku yakin akan bisa melintas karena berbekal surat-surat dan juga swab antigen yang mereka bawa.

"Yang paling lama itu ketika diperiksa di Merak. Kami disana diperiksa secara detil. Hanya ada lima mobil yang bisa menyeberang, sisanya disuruh putar balik. Memang ketat sekali pemeriksaannya," cerita Imo.

Saat melintas di Palembang dan dilakukan pemeriksaan, ternyata surat swab antigen milik Imo serta calon istrinya habis masa berlakunya. Dari itu, petugas meminta agar keduanya melakukan tes swab antigen kembali.

Awalnya Anastasya sempat menolak, akan tetapi bila tidak mau dites swab antigen maka mereka diminta untuk putar balik. Akhirnya, setelah diberi pengertian dari calon suaminya akhirnya Anastasya mau melakukan tes swab antigen.

"Disini gratis ya. Enak sekali. Kami di Bali sana, harus bayar Rp 200 ribu," ungkap Imo.

Usai melaksanakan tes swab antigen, Imo dan calon istrinya kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju ke Mentawai Padang. Karena, dalam Minggu ini juga, merek harus segera tiba di Padang untuk melaksanakan pernikahan secara adat di sana.

Baca juga: Datang ke Palembang Untuk Bertemu Istri Muda, Pria Ini Diminta Putar Balik

Baca juga: Tak Bisa Tunjukkan Rapid Antigen, Sudirman Pemudik Asal Bengkulu Tujuan Padang Dipaksa Putar Balik

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved