Nasib Driver Ojol yang Anaknya Tewas setelah Makan Sate dari Wanita Misterius, Bisa Tuntut Keadilan

Menurut Kriminolog UGM Suprapto mengatakan, pihak keluarga Bandiman berhak mendapatkan perlindungan hukum dan diperbolehkan menuntut keadilan.

Editor: Weni Wahyuny
Facebook via TribunBanten
Potret semasa hidup N, anak driver ojol yang tewas karena sate beracun. 

Laporan Reporter Tribunjogja.com | Miftahul Huda

TRIBUNSUMSEL.COM, BANTUL -- Nasib driver ojek online (ojol) yang anaknya tewas setelah santap sate beracun.

Apa yang bisa dilakukannya terkait tewasnya sang anak yang masih berusia 10 tahun ?

Diketahui, kepolisian segera mengungkap kasus kiriman paket sate yang dibubuhi racun mematikan.

Targetnya utama kiriman satai beracun adalah seorang anggota polisi yang berstatus sebagai penyidik senior di Polresta Yogyakarta.

Diluar rencana, kiriman satai beracun itu malah salah sasaran. Naba (NFP), anak Bandiman pengemudi ojek online yang diminta mengirimkan paket sate beracun meninggal.

Naba meninggal dunia karena mengkonsumsi sate yang terbukti mengandung Potasium Sianida.

Menurut Kriminolog UGM Suprapto mengatakan, pihak keluarga Bandiman berhak mendapatkan perlindungan hukum dan diperbolehkan menuntut keadilan.

Baca juga: Siapa Aiptu T, Polisi yang jadi Target Sate Beracun Kiriman Wanita Misterius, Dikenal Ramah dan Baik

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021)
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

"Korban salah sasaran bisa menuntut keadilan. Meski nantinya dari pelaku berkilah merasa tidak menyerang keluarga Bandiman, namun tindakannya yang ingin mencelakakan orang lain tidak dibenarkan," kata Suprapto.

Ungkap kasus sate beracun yang sempat menjadi misteri ini harus benar-benar transparan hingga tuntas.

"Ini jangan sampai ini menjadi modus operandi baru," tegasnya.

Berkaca dari kasus kiriman sate yang dibubuhi racun di Kabupaten Bantul kali ini, Suprapto meminta supaya pengawasan peredaran obat keras harus lebih diperketat.

Menurutnya, pengaturan penjualan obat yang mengandung zat tertentu harus diatur lebih baik.

"Karena ini sudah beberapa kali terjadi ya pembunuhan dengan cara diracun.

"Perlu dipikirkan ke depan, untuk pembelian obat tertentu tidak cukup pakai resep dokter.

"Harus ada nama pembemi, nomor ponsel, dan alamat. Itu untuk antisipasi saja," tandasnya.

Baca juga: Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Perlahan Terkuak, Kini Ditangkap, Targetnya Polisi Senior

Potret semasa hidup N, anak driver ojol yang tewas karena sate beracun.
Potret semasa hidup N, anak driver ojol yang tewas karena sate beracun. (Facebook via TribunBanten)

Perempuan Muda Pengirim Paket Sate

Misteri siapa perempuan pengirim paket sate beracun segera terungkap. Apa motifnya hingga berniat meracun orang menggunakan paket takjil berupa sate dicampur dengan potasium sianida?

Polisi mengaku sudah menemukan perempuan yang mengirimkan sate dicampur racun yang sedianya ditargetkan untuk Tomy.

Namun akhirnya salah sasaran sehingga anak pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya meninggal dunia.

Identitas Tomy sebagai target paket sate dicampur racun juga pada akhirnya terungkap.

Dia adalah anggota polisi yang bertugas sebagai penyidik senior di Polresta Yogyakarta.

Dihubungi Tribunjogja.com pada Minggu (2/5/2021), Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi membenarkan perempuan disebut saksi mengirimkan paket sate beracun sudah diamankan.

"Tunggu besok ya (Hari ini). Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman (ciri-ciri pengirim paket) ,"katanya singkat, Minggu (02/05/2021).

Pengakuan Bandiman pengemudi ojek online yang anak jadi korban, perempuan muda yang meminta mengirimkan paket sate berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan baju berwarna krem.

AKP Ngadi untuk sementara masih merahasiakan dimana perempuan misterius tersebut diamankan. "Ya tunggu besok,"sambungnya.

Kendati demikian ia memastikan identitas perempuan tersebut sudah dikantongi.

Pihaknya pun akan segera menyelenggarakan konferensi pers terkait kasus sate beracun tersebut.

"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers), sekitar jam 09.00 atau 10.00,"ujarnya. 

Kronologi

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online (Ojol) mendapatkan sate tersebut dari customernya.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian menyedihkan tersebut.

Bandi mengaku kala itu dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal.

Ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke Pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid.

Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

"Pak pahit," ucap NFP.

Bandiman mengatakan bocah kelas IV sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen itu kemudian langsung muntah-muntah.

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," pungkasnya. (*)

Baca juga: Misteri Racun di Sate Kiriman Wanita Misterius Akhirnya Terungkap, Tewaskan Anak Driver Ojol

Berita Tentang Sate Beracun

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pengemudi Ojol Asal Bantul Korban Sate Beracun Berhak Lakukan Ini

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved