3293 Orang Mati per Hari, India Kian Mencekam Kondisi Bak Perang, Efek dari Tsunami Covid-19

Krematorium kewalahan menerima ratusan jenazah corona setiap harinya hingga lapangan parkir harus diubah menjadi lokasi kremasi massal. Keluarga harus

Editor: Moch Krisna
AP via Kompas.com
Beberapa tumpukan kayu pemakaman pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 terlihat terbakar di tanah yang telah diubah menjadi krematorium kremasi massal korban virus corona, di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021) 

Sebagaimana diwartakan New York Times, Selasa (27/4/2021), India sekarang mencatat 362.757 kasus infeksi covid-19 per hari.

New Delhi, ibu kota India yang berpenduduk 20 juta jiwa, sedang mengalami gelombang bencana. Hal itu dilansir dari Intisari:'Langit Malam Kini Diterangi Sinar Kematian', Mantan Wartawan Perang Irak

Infeksi telah menyebar begitu cepat sehingga rumah sakit benar-benar kebanjiran pasien.

Ribuan orang ditolak. Obat sudah habis. Begitu juga dengan oksigen yang bisa menyelamatkan nyawa.

Orang sakit dibiarkan terlantar dalam barisan yang tak berkesudahan di gerbang rumah sakit atau di rumah.

Meski New Delhi menerapkan aturan lockdown, penyakitnya masih merajalela.

Dokter di seluruh kota ini dan beberapa politisi top Delhi mengeluarkan panggilan darurat SOS dengan putus asa kepada perdana menteri India, Narendra Modi, di media sosial dan TV, memohon oksigen, obat-obatan, bantuan.

Para ahli selalu memperingatkan bahwa Covid-19 dapat mendatangkan malapetaka nyata di India.

Susasana tempat kremasi di India, akibat lonjakan pasien Covid-19.
Susasana tempat kremasi di India, akibat lonjakan pasien Covid-19. (Tangkapan Layar/24h)

Negara ini sangat besar dan dihuni 1,4 miliar orang dengan tingkat penduduk padat.

Dan di banyak tempat merupakan tempat-tempat yang sangat miskin.

India benar-benar menghadapi kehancuran di depan mata.

Sebagai koresponden asing selama hampir 20 tahun, Jeffrey Gettleman telah meliput zona pertempuran, diculik di Irak dan dijebloskan ke penjara di lebih dari beberapa tempat.

Namun kondisi di India sekarang ini lebih buruk dari medan pertempuran.

Varian baru yang dikenal sebagai "mutan ganda" menyebabkan banyak kerusakan.

Ilmu pengetahuannya masih awal tetapi dari apa yang diketahui, varian ini mengandung satu mutasi yang dapat membuat virus lebih menular dan mutasi lainnya yang mungkin membuatnya kebal sebagian terhadap vaksin.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved