Berita Palembang

Panas Kota Palembang Capai 34 Derajat Celsius, Ini Penjelasan BMKG

Perlu diketahui bersama bahwa fenomena udara gerah ini sebenarnya adalah fenomena biasa pada saat memasuki musim kemarau

pixabay.com
Cuaca di Palembang mencapai 34 derajat celsius beberapa hari terakhir, berikut penjelasan BMKG. Gambar hanya ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab cuaca panas yang selama beberapa hari ini begitu terasa di Kota Palembang dan sekitarnya.

Kepala Unit Analisa Dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan, suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

"Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara," ujarnya Rabu (28/4/2021).

Sinta menjelaskan, semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara maka akan semakin lembap udara tersebut.

Suasana juga akan lebih terasa gerah bila suhu meningkat yang diakibatkan pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan.

"Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam seminggu ini suhu udara maksimum siang hari di Palembang berkisar antara 33-34 derajat celsius.

Saat ini Sumsel sudah memasuki musim pancaroba peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Dimana potensi hujan secara perlahan mulai berkurang.

"Perlu diketahui bersama bahwa fenomena udara gerah ini sebenarnya adalah fenomena biasa pada saat memasuki musim kemarau," ujarnya.

Kemarau Tanpa Hujan

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi Sumsel akan masuk musim kemarau pada pertengahan Mei 2021.

Mulai pertengahan Mei hingga tiga bulan berikutnya diprediksi tidak akan turun hujan.

BMKG mencatat, pada 2020 kemarin, kondisi musim kemarau cukup basah, karena dipengaruhi oleh La Nina.

Sementara pada tahun 2021 ini, pengaruh La Nina akan mulai menurun sekitar Mei.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved