Dampak Badai Covid-19 di India : Bunuh Diri Tak Dapat Perawatan Hingga Anak Menelantarkan Ibu

Kengerian situasi di India misalnya bisa dilihat dari kejadian seorang anak menelantarkan sang ibu begitu saja di India karena Covid-19

Editor: Wawan Perdana
aljazeera.com
Perempuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Kondisi di India semakin buruk dari hari ke hari. Penambahan kasus positif Covid-19 harian dan meninggal terus mencatatkan rekor baru.

Kengerian situasi di India misalnya bisa dilihat dari kejadian seorang anak menelantarkan sang ibu begitu saja di India karena Covid-19.

Momen memilukan ini sempat viral di media sosial hingga si pria yang membuang ibunya itu ditangkap polisi di Kanpur, Uttar Pradesh.

Otoritas setempat bergerak setelah mendapati video viral, memperlihatkan perempuan tengah terbaring di jalanan.

Warga lokal segera menyelamatkannya dan membawanya ke rumah sakit.

Namun, ibu itu meninggal saat mendapat perawatan. Kabar memilukan ini terjadi di tengah perjuangan India melawan gelombang kedua Covid-19 yang jauh lebih menular dan mematikan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Mutasi Ganda Virus Corona B1617 di India, Ini Bedanya dengan Varian B117

Selama lima hari beruntun, musuh bebuyutan Pakistan itu terus mencatatkan rekor dalam kasus infeksi harian.

Dilaporkan Daily Mail, "Negeri Bollywood" melaporkan 352.991 kasus pada Senin (26/4/2021), dengan korban meninggal berada di angka 2.812.

Media setempat memberitakan, kematian terjadi setelah pasien tidak mendapatkan oksigen maupun ruang perawatan.

Oksigen menjadi barang yang paling dicari di India, yang tengah menghadapi serangan mutasi ganda virus corona.

Umumnya, harga per tabung adalah 6.000 rupee (Rp 1,1 juta).

Tetapi sejak pandemi, harganya meroket jadi 50.000 rupee (Rp 9,6 juta).

Diwartakan BBC, harga alat medis penunjang lainnya juga meningkat.

Seperti konsentrator oksigen yang harganya bisa mencapai 2.600 dollar AS (Rp 37,6 juta).

Karena begitu langkanya alat bantu pernapasan dan ruang perawatan, banyak pasien akhirnya meninggal.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved