Ini Alasan Mengapa KRI Nanggala-402 Sulit Dideteksi Meski dalam Keadaan Aktif

Alasan mengapa kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), sulit dideteksi dijelaskan oleh mantan Komandan Korps Marinir,

KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Alasan mengapa kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), sulit dideteksi dijelaskan oleh mantan Komandan Korps Marinir, Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono.

Nono mengungkapkan kapal selam memang didesain untuk operasi senyap dalam tayangan Kompas Petang yang videonya diunggah, Jumat (23/4/2021). 

Kapal selam akan sulit dideteksi keberadaannya meskipun dalam keadaan aktif.

"Dalam keadaan dia aktif saja 'kan sulit dideteksi, apalagi dalam keadaan bermasalah," ungkap Nono.

Baca juga: Perang Dingin, Narji Jawab Ketus Alasan Tak Pernah Pakai Cagur di Namanya Saat Bertemu Wendy

Letjen TNI Marinir Purnawirawan Nono Sampono yang juga Komandan Korps Marinir tahun 2006-2007.
Letjen TNI Marinir Purnawirawan Nono Sampono yang juga Komandan Korps Marinir tahun 2006-2007. (YouTube/KompasTV)

Ia pun menceritakan bagaimana kapal selam milik Rusia berhasl mendekati Kuba tanpa diketahui Amerika Serikat.

Berdasarkan hal tersebut, Nono mengatakan senyapnya kapal selam bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan.

"Satu kapal selam Rusia, Uni Soviet bergerak ke arah Kuba, itu satu gugus armada Amerika pusing, mencari tidak ketemu," kisahnya.

"Nah, jadi ini satu pengalaman, menggambarkan betapa memang hebatnya, tetap sekaligus ya ini kelemahannya kapal selam."

"Karena dia memang sulit dideteksi walaupun dalam keadaan aktif sekalipun," imbuh dia.

Nono menambahkan, yang membuat kapal selam sulit dideteksi selain desainnya adalah karena tak memiliki black box (kotak hitam).

"Kalau pesawat terbang 'kan ada kotak hitamnya, kapal selam ini sangat sulit," katanya.

Lebih lanjut, Nono menuturkan pencarian semakin sulit karena di lokasi KRI Nanggala-402 hilang kontak terdapat palung berkedalaman 600-700 meter.

"Oleh karena itu ini menjadi persoalan kita, apalagi kita tahu di utara Bali kurang lebih 60 mil, vertical mile, ini bukan hal yang mudah.  Ada palung di situ, kedalaman yang di atas 600, 700."

"Ini menjadi persoalan sendiri, apalagi kita tahu Nanggala 402 ini lebih dari 40 tahun bergabung dengan TNI AL. Jadi dalam usia yang relatif cukup tua menurut saya," bebernya.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. (KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Terkait proses penyelamatan diri jika terjadi sesuatu, Nono Sampono menyebut semua itu tergantung kondisi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved