Hari Kartini
Sejarah Peringatan Hari Kartini Pada 21 April Setiap Tahunnya, Pelopor Kebangkitan Wanita Pribumi
Biasanya masyarakat di setiap daerah akan merayakan hari Kartini dengan mengadakan sebuah pawai ke jalanan ataupun mengadakan festival kartini di seti
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sejarah Peringatan Hari Kartini Pada 21 April Setiap Tahunnya, Pelopor Kebangkitan Wanita Pribumi.
Pada tanggal 21 April, diperingati sebagai hari Kartini.
Biasanya masyarakat di setiap daerah akan merayakan hari Kartini dengan mengadakan sebuah pawai ke jalanan ataupun mengadakan festival kartini di setiap sekolah dimana kaum wanita akan mengenakan busana Kartini.
Adapun yang merayakan hari Kartini dengan mengadakan perlombaan masak hingga lomba cerdas cermat.
Sayang sekali pada tahun 2021 ini, semua kegiatan menyenangkan tersebut tidak dapat diberlangsungkan karena masih rawan akan pandemi.
Sebagaimana yang diketahui oleh masyarakat luas, R.A. Kartini merupakan pahlawan yang telah memperjuangkan persamaan hak wanita dengan pria.
Semua pemikirannya untuk mendapatkan hak yang sama bagi perempuan dituangkan kedalam tulisan.
Atas jasa perjuangannya dalam mencoba meraih penyetaraan hak yang sama bagi kaum wanita, R.A. Kartini selalu dikenang sepanjang masa.
Bahkan perjuangannya pun menyentuh hati W.R. Supratman sehingga dibuatkanlah sebuah lagu khusus berjudul “Ibu Kita Kartini” untuk mengenang semua jasa R.A. Kartini.
Baca juga: Puisi Hari Kartini 2021 Modern dan Mengharukan Terbaru, Cocok Dijadikan Status di Medsos
Baca juga: Emansipasi Wanita Adalah Apa? Sering Disebut Saat Peringatan Hari Kartini Tanggal 21 April
Berikut cuplikan kisah dari R.A Kartini, sang pelopor kebangkitan wanita pribumi.
Sejarah R.A. Kartini
Siapa yang tidak mengenal R.A. (raden Ajeng) Kartini? Beliau merupakan pahlawan yang telah berjasa dalam mengupayakan berbagai cara agar kaum wanita bisa mendapatkan pengakuan dan persamaan derajat dengan kaum pria.
R.A Kartini lahir pada 21 April 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah.
Dia merupakan bagian keluarga priyayi Jawa, keluarga ini dikenal akan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anggota keluarganya.
Ayahnya adalah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang Bupati kota Jepara dan Ibunya adalah M. A. Ngasirah, seseorang yang memegang teguh nilai agama dan merupakan putri dari pemuka agama di Jepara.