Hari Kartini
Sejarah Peringatan Hari Kartini Pada 21 April Setiap Tahunnya, Pelopor Kebangkitan Wanita Pribumi
Biasanya masyarakat di setiap daerah akan merayakan hari Kartini dengan mengadakan sebuah pawai ke jalanan ataupun mengadakan festival kartini di seti
Tekad R.A Kartini dalam memperjuangkan hak wanita pun semakin kuat karena sang suami pun turut mendukung impiannya.
Lalu dibangunlah sebuah sekolah yang peruntukkan bagi kaum wanita di Kota Rembang.
Kartini meninggal dunia saat berusia 25 tahun pada 17 September 1904, empat hari setelah melahirkan anak pertamanya yaitu Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.
Meskipun telah wafat, semangat Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita pun menyadarkan masyarakat sehingga dibangunlah Sekolah Kartini di Semarang pada 1912 yang kemudian daerah lain pun ikut membangun Sekolah Kartini.
Semangat Kartini juga diteruskan ke generasi berikutnya dimana sahabat Kartini yaitu Mr JH Abendanon menerbitkan sebuah karya buku yang berjudul “Door Duisternis tot Licht” atau kalau diterjemahkan artinya adalah “Habis Gelap, Terbitlah Terang”.
Baca juga: Template Hari Kartini 2021 dan Ucapan Selamat Hari Kartini Paling Berkesan dan Bermakna
Demikianlah sepengal kisah pahlawan nasional Indonesia yaitu R.A Kartini.
Berkat perjuangannya, tanggal kelahirannya yaitu 21 April pun ditandai atau diperingati sebagai hari kebangkitan wanita Indonesia.
Semoga ulasan ini dapat bermanfaat!
