Yeyen dan Anaknya Berdesakan Antre Sejak Pagi di BRI Lubuklinggau, Program Indonesia Pintar

Puluhan emak-emak bersama anaknya mendatangi kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Garuda Kelurahan Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Tribunsumsel.com / Eko Hepronis
Yeyen saat mengantri di Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Garuda Kelurahan Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, Senin (19/4/2021). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Puluhan ibu-ibu bersama anaknya mendatangi kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Garuda Kelurahan Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, Senin (19/4/2021).

Mereka datang sejak pagi dan rela berpanas-panasan hingga siang hari untuk mengambil pencairan bantuan Program Indonesia Pintar (BIP).

Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan para emak-emak beserta anaknya tersebut rela berdesakan di depan pintu masuk Unit BRI Pasar Pemiri untuk mendapatkan panggilan.

Rata-rata mereka datang tanpa mengindahkan protokol kesehatan, bahkan, kebanyakan dari mereka tidak memakai masker apalagi menjaga jarak.

Saking ramainya, sepeda motor milik warga ini memenuhi halaman parkir Unit BRI Pasar Pemiri hingga memakan bahu jalan dan menimbulkan sedikit kemacetan.

Yeyen warga RT 04 Kelurahan Tanjung Indah Kecamatan Lubuklinggau Barat I mengaku telah datang sejak pagi rela berdesak-desakan untuk mengambil bantuan untuk anaknya.

"Datang dari pukul 06.00 WIB tadi tapi belum bisa ngambil karena ngantri terlalu panjang, mana puasa lagi," ungkap Yeyen kepada wartawan.

Sembari mengendong anaknya yang balita, Yeyen mengaku prosedur mengambil bantuan PIP ini dua tahap pertama ia datang mengecek terlebih dahulu apakah menerima bantuan atau tidak. 

"Sudah dua kali saya datang ke Unit BRI Pasar Pemiri ini, pertama Jumat (15/4/2021) kemarin ngecek, ternyata dapat dan disuruh kembali hari ini (red)," ujarnya.

Syarat mengambil bantuan tersebut penerima harus membawa Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) Raport dan Akte Kelahiran, Buku Tabungan serta wajib membawa anak yang mendapat bantuan.

"Datang harus bawak yang bersangkutan, anak saya kelas III sekolah dasar (SD), bantuannya Rp 250 ribu, kami tidak masalah harus ngantri panjang tapi kalau bisa jangan bawak anak, karena kasian ngantri," ungkapnya.

Sementara Pimpinan Cabang BRI Lubuklinggau, Sindu Bayu Adi mengaku, membludaknya pengunjungnya tersebut disebabkan karena adanya penyaluran Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan BIP secara bersamaan.

"Aturannya dijadwalkan untuk hari ini hanya 40 orang, ternyata yang datang lebih banyak. Kita juga sempat kaget karena penerimanya yang datang lebih banyak," ungkapnya.

Saat ini untuk mengurai membludaknya pengunjung pihaknya sudah melakukan mitigasi bekerjasama dengan Polres Lubuklinggau dan untuk yang baru datang sudah disuruh pulang.

"Jadi yang datang hari ini memang yang mau mencairkan minggu lalu yang sudah datang, tapi sampai saat ini masih ada masyarakat yang sudah kita himbau tidak mau pulang, padahal itu sudah kita imbau," ujarnya. (Joy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved