Berita Pendidikan

Program Sekolah Berbagi, 17 Kabupaten/Kota di Sumsel Bakal Dapat Bantuan Sinyal

Satu Kabupaten bisa 4 sampai 5 titik yang dipasang dengan tower dari SMK, penambahan tower selanjutnya sedang dipelajari butuh verifikasi ke lapangan.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
Tribunsumsel.com/unsplash
Sebanyak 17 kabupaten/kota bakal mendapatkan bantuan sinyal melalui Program Sekolah Berbagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel akan memberikan bantuan berupa program sekolah berbagi kepada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten/kota untuk mendapatkan booster sinyal secara gratis.

Hal ini dilakukan karena keberadaan booster sinyal hasil karya anak SMK yang sudah diluncurkan oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru pada tanggal 28 Oktober 2020 yang lalu di Desa Betung Oku Timur beberapa bulan lalu sangat membantu para pelajar di daerah.

"Booster sinyal ini ternyata sangat membantu bagi siswa sekolah belajar daring di daerah yang sulit mendapatkan sinyal, Sekarang ini booster sinyal dikembang menjadi program sekolah berbagi internet di Kabupaten daerah yang mengalami kendala masalah sinyal bagi peserta didik didalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam jaringan (daring) yang melibatkan SMA dan SMK yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel),"ujar Kepala Bidang SMK Disdik Provinsi Sumsel Mondyaboni, Rabu (14/4/2021).

Lanjut dia, saat ini progresnya sudah 7 Kabupaten yang terealisasi menggunakan program tersebut. "Satu Kabupaten bisa 4 sampai 5 titik yang dipasang dengan tower dari SMK, penambahan tower selanjutnya sedang dipelajari butuh verifikasi ke lapangan,"jelasnya.

Ia mengatakan tidak adanya sinyal disuatu Kabupaten biasanya medannya sulit diperlukan tim dan butuh waktu juga untuk terus mengembangkannya.

"Insyaallah,di tahun 2021 ini bisa mengembangkan di 17 Kabupaten Kota dan bekerja sama dengan beberapa provider yang memungkinkan daerah tersebut yang bisa kita kembangkan atau disesuaikan dengan wilayah masing - masing dan terus berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta balai monitoring," jelasnya.

Baca juga: Harga Karet Hari Ini Naik Tipis, Berikut Tips Agar Kualitas Karet Bisa Capai KKK 100 Persen

Baca juga: Pemkot Palembang Usulkan 500 Lebih Formasi PPPK, Banyak Untuk Guru SD dan SMP

Ditambahkannya, tidak bisa dipungkiri, sektor pendidikan Indonesia termasuk di negara negara lainnya.

Kini tengah mengalami persoalan serius karena tidak semua pendidik dan siswa juga orang tua benar-benar siap dalam menghadapi era New Normal dalam berjuang belajar dan mengajar di tengah-tengah pandemi Covid-19 seperti ini.

Diakui Mondy, Selama masa pembelajaran dari rumah tersebut, para tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa harus menggunakan internet di Kabupaten/Kota. Namun, jaringan dan kuota internet menjadi kendala.

"Kendala yang dihadapi daerah daerah yang lemah sinyal,"tutur Mondy.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved