Bupati Ogan Ilir Panca Angkat Lagi Ratusan Tenaga Kesehatan yang Dipecat Era Ilyas Pandji
Sejak dilantik pada 26 Februari lalu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar langsung tancap gas menyelesaikan permasalahan yang ada di Ogan Ilir.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Sejak dilantik pada 26 Februari lalu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar langsung tancap gas menyelesaikan permasalahan yang ada di Ogan Ilir.
Berbagai persoalan, diantaranya yang berkaitan dengan janji kampanye Panca bersama wakilnya, Ardani, mulai diurai satu-persatu.
Ada beberapa permasalahan di Ogan Ilir yang menyangkut kemaslahatan masyarakat, yang sejauh ini sudah dibereskan Panca.
Berikut ini daftarnya :
1. Lunasi Tunggakan Listrik Rp 2,5 Miliar
Bupati Ogan Ilir (OI), Panca Wijaya Akbar menepati janjinya untuk melunasi tunggakan listrik Pemkab OI sebesar hampir Rp 2,5 miliar.
Melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Ogan Ilir, tunggakan listrik tersebut dilunasi hari ini.
"Setelah Pemkab Ogan Ilir menggelar audiensi dengan PLN, maka hari ini atas instruksi Pak Bupati, tunggakan listrik dilunasi," kata Kepala Dinas PU Perkim Ogan Ilir, Julius Henry kepada wartawan di Indralaya, Kamis (4/3/2021) lalu.
Adapun rincian tagihan listrik yang dibayarkan tersebut yakni penerangan jalan umum (PJU) sebesar Rp 2 miliar 73 juta yang belum dibayar sejak November tahun lalu.
Sebelumnya, tunggakan listrik di wilayah Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemkab Ogan Ilir di Tanjung Senai sebesar Rp 450 juta yang belum dibayar sejak Januari lalu, sudah dilunasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pada 26 Februari lalu.
Pelunasan tunggakan listrik tahap pertama tersebut, beberapa saat setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ogan Ilir, Panca dan Ardani di Palembang.
"Jadi, total hampir Rp 2,5 miliar tunggakan listrik ini sudah dilunasi Pemkab Ogan Ilir," tegas Julius.
Julius menerangkan, alasan penunggakan listrik di tahun 2020 karena ada pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar 50 persen.
Sementara di tahun ini, kendalanya adalah penyesuaian anggaran ke tahun anggaran yang baru.
"Pak Bupati juga bilang, ke depan tidak boleh lagi ada tunggakan listrik karena ini menyangkut kebutuhan utama masyarakat," jelas Julius.