Berita Muratara

Kronologi dan Motif Pembunuhan Tobor di Muratara, Keluarga Minta Polisi Maksimal Tangkap Pelaku

Tobor diduga dibunuh oleh enam orang di wilayah perbatasan antara Kecamatan Rawas Ilir Muratara dan Kecamatan Batanghari Leko Muba, Sumsel.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi mayat korban pembunuhan di Rawas Ilir, Muratara, Sumsel. 

Hasil penyelidikan sementara polisi, motif dari pembunuhan itu diduga masalah uang fee dari jual beli tanah.

Namun polisi masih akan mendalami kasus ini untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari pembunuhan itu.

"Untuk sementara ini diduga masalah fee jual beli tanah, tapi ini akan kita dalami lagi," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Abdul Karim, Kamis (8/4/2021) sore.

Sementara informasi dari beberapa warga, motif dari pembunuhan itu diduga berhubungan dengan aktivitas pengeboran minyak rakyat di wilayah perbatasan.

Kronologi Pembunuhan

Informasi dihimpun Tribunsumsel.com, awalnya korban Tobor (45) bersama temannya Bambang (35) pergi ke pondoknya di wilayah perbatasan.

Di wilayah tempat kejadian pembunuhan itu diketahui merupakan kawasan pengeboran minyak rakyat.

Korban dan temannya berangkat dari rumahnya di Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, sekitar pukul 13.00 WIB siang.

Tiba di pondoknya, Tobor mengajak Bambang ngobrol sambil minum kopi di warung yang bersebelahan dengan pondoknya.

Setelah selesai ngopi, Tobor dan Bambang ke pondoknya dan memasak nasi.

Sesaat nasi masak, mereka makan lalu istirahat dan ngobrol-ngobrol santai.

Kemudian sekira pukul 18.30 WIB sore menjelang malam, tiba-tiba ada lebih kurang 6 orang mendatangi pondok Tobor.

Baca juga: Video Mengaku Khilaf, Arif Bangun Tidur Langsung Lemparkan Batu ke Wajah Ibu Kandungnya

Diketahui 4 orang di antaranya sambil membawa parang.

Mereka mengamuk hingga terjadilah penganiayaan terhadap korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara teman korban tadi yakni Bambang berhasil melarikan diri ke arah belakang pondok.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved