TACB Provinsi Sumsel Tinjau Megalit di Lahat, Akan Diusulkan Sebagai Cagar Budaya
Usai melakukan peninjauan, Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB ) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bakal mengusulkan megalitdi Lahat Sebagai Cagar Budaya.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB ) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang diketahui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aufa Syahrizal Sarkomi bersama anggota TACB Budiana Kepala Balar,
Yudi Saropi Budayawan, DR. Ari Siswanto Dosen UNSRI, Cahyo Kabid Kebudayaan Disbudpar Sumsel, Ariandini Novita Arkeolog beserta Marioto Andramatik Budayawan sekaligus Stafsus Bupati Lahat bidang Kebudayaan dan Pariwisata Lahat meninjau megalit yang ada di Lahat.
"Lahat dijuluki sebagai Kabupaten yang memiliki banyak megalit, maka Kabupaten Lahat disebut seribu megalit," kata Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal Sarkomi saat diwawancarai Tribun Sumsel secara khusus, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, dalam catatan Budayawan Marioto Andramartikā©, setidaknya terdapat 1.025 karya megalit di 44 situs di seluruh Lahat. Ini adalah jumlah megalit terbanyak di Indonesia yang ada pada satu daerah.
"Situs megalit di Lahat banyak diantaranya Situs Tinggi Hari 1, Situs Tinggi Hari 2, Situs Tinggi Hari 3, Situs Gunung Kaya, Jarai, Sinjar Bulan, Rindu Hati dan lain-lain," kata Aufa
Baca juga: Bupati OKU Timur Bersama Gubernur Sumsel Dampingi Menteri Pertanian Panen Raya
Menurutnya, untuk temuanya beragam, ada lumpang batu atau batu dakon, menhir, tetralit, arca manusia (tinggi hari). Sinjar Bulan dan Rindu Hati banyak berupa arca.
"Spesifikasinya misal arca, sudah mengenakan perhiasan kalung atau gelang kaki, membawa senjata untuk arca manusia menunggang kerbau atau gajah," ungkapnya.
Maka menurutnya, bisa diasumsikan bahwa mereka telah hidup menetap dan melakukan domestikasi hewan dan tumbuhan, bahan sudah mengenal logam.
"Kabupaten Lahat disebut seribu megalit karena di Kabupaten ini banyak ditemukan megalit. Bahkan ada temuan baru antara lain Lumpang batu di Desa Bandar Aji," katanya.

Menurutnya, kenapa Lahat banyak ditemukan megalit? karena secara geografis sumber daya alamnya mendukung.
Sejak masyarakat mulai menetap, mulai muncul tentang penguasa alam semesta yang tidak bisa dihadapi manusia sehingga mulai disembah, muncullah tradisi megalitik seperti dolmen untuk tempat persembahan, menhir, dan semua dibuat dalam skala besar karena simbol kekuatan, kesuburan.
Baca juga: Dinas PMD Sumsel Melakukan Pembinaan Pencegahan Karhutlah di Kecamatan Pangkalan Lampam OKI
Selain itu Alam Pasemah menyimpan kekayaan luar biasa. Bukan hanya indah pemandangannya tetapi juga kaya budayanya. Salah satu kekayaan budaya itu berwujud dalam bentuk megalit.
Menurut Budayawan Mario, Megalit adalah bebatuan yang dipahat oleh manusia di masa lalu menjadi bentuk-bentuk menyerupai manusia atau hewan.
Megalit-megalit ini dibuat pada masa sebelum Sriwijaya sampai masa Sriwijaya, yang berarti telah berusia ribuan tahun.
Dalam catatan Mario, ada ribuan megalit setidaknya terdapat 1.025 karya megalit di 44 situs di seluruh Lahat. Ini adalah jumlah megalit terbanyak di Indonesia yang ada pada satu daerah.
"Untuk itu kami mengumpulkan data-data, dengan melakukan peninjauan secara langsung. Hasil dari peninjauan ini akan segera di teliti dan seterusnya akan di usulkan sebagai cagar Budaya," katanya.