Kelebihan 25 Ribu Senapan Pindad yang Diborong Prabowo Untuk Latihan Komponen Cadangan, Tak Biasa
Kelebihan 25 Ribu Senapan Pindad yang Diborong Prabowo Untuk Latihan Komponen Cadangan, Tak Biasa
TRIBUNSUMSEL.COM - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tampaknya tak main-main untuk mempersiapkan Komponen Cadangan (Komcad).
Bahkan, Kemenhan telah memesan 25 ribu senapan api (senpi) jenis SS2-V5 A1 kepada PT Pindad (Persero).
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, menyebut pihaknya telah memproduksi 25 ribu pucuk senjata yang diperuntukkan untuk Komcad.
Abraham Mose memastikan bahwa pesanan senjata jenis SS2-V5 AI itu sudah selesai dikerjakan oleh perusahaan yang dia pimpin. Produksi senapan serbu itu termasuk dalam prioritas produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di PT Pindad.
”Untuk mendukung Komcad, sebanyak 25 ribu pucuk (senjata) sekarang sudah selesai,” kata Abraham.
Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad, Wijil Jadmiko Budi mengatakan, senjata untuk Komcad itu berbeda dengan senjata yang digunakan para tentara aktif. Senjata untuk para Komcad ini lebih pendek dan diperuntukan untuk mobilisasi ringan.
"Lalu dilengkapi vertical grip, jadi pegangan tangan tidak langsung hand grip. Ini lebih ringan karena sipil yang akan menggunakannya," kata Wijil.
Kemenhan sendiri memastikan senpi itu hanya akan digunakan dan dipegang para rekrutmen Komcad ketika menjalani masa latihan saja.
"Penting untuk dicatat, bahwa penggunaan senjata untuk Komcad digunakan pada saat latihan. Jadi bukan nanti Komcad (senjatanya) dibawa-bawa pulang, tidak seperti itu," kata Kepala Biro (Karo) Humas Setjen Kemenhan Marsma TNI Penny Radjendra, Jumat (2/4).
Berdasarkan PP3/2021, setiap warga negara Indonesia berhak ikut mendaftar untuk mengikuti pelatihan Komcad dengan syarat turunan lainnya. Meski begitu, tak ada unsur paksaan bagi warga mendaftar Komcad. Semua dilakukan atas kesadaran sendiri, dan dipastikan berbeda dengan Wajib Militer yang menekankan unsur wajib bagi warganya.
Penny mengonfirmasikan memang akan ada pelatihan-pelatihan militer sehingga senjata memang diperlukan untuk menunjang pelatihan tersebut. "Dan ini penting untuk dicatat, ini tidak akan dibawa Komcad di luar latihan ini untuk latihan," jelas Penny.
Baca juga: Mabes Polri Diserang Teroris Disebut Buah Kecerobohan, Pejabat Kepolisian Harus Tanggung Jawab
Baca juga: KPK Jelaskan Status DPO Sjamsul Nursalim dan Istrinya Usai Kasus BLBI di SP3
Baca juga: Jangan Kaget, Bulan ini Terakhir Bantuan Sosial Tunai (BST) di Salurkan, Program Lain Masih Jalan
Dikutip dari situs Pindad, senjata SS2-V5 A1 berukuran 5,56 x 45 mm dengan berat tanpa peluru 3,35 Kg, dan dengan full magazine 3,71 Kg.
Dilengkapi dengan popor lipat, senapan ini disebut memiliki jarak tembak efektif sejauh 200 meter. Di samping spesifikasi teknis tersebut, senapan serbu untuk Komcad itu juga bisa ditambahi telescope dan laser.
”Tinggal ditempelkan,” kata Wijil.
Meski Kemhan telah menjamin penggunaan senpi ini akan diawasi, menurut Peneliti Militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Haripin, tetap saja Kementerian di bawah pimpinan Prabowo Subianto itu harus mengantisipasi penyalahgunaan senapan api oleh Komcad.